Taj Yasin: Industri Halal Indonesia ke-4 Terbesar di Dunia Setelah Malaysia

17 November 2022 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen Zubair. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen Zubair. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengungkapkan Indonesia menduduki empat besar dunia yang memiliki industri halal baik. Industri halal dinilai mampu menyokong perekonomian negara.
ADVERTISEMENT
Hal itu menurut Gus Yasin--panggilan Taj Yasin-- terbukti saat pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Belanja muslim global pada Tahun 2022 diperkirakan tumbuh sebesar 9,1 persen.
Angka itu disebut akan terus meningkat pada tahun 2025 mendatang.
”Pengeluaran muslim diperkirakan akan mencapai 2,8 triliun US dolar pada tahun 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif selama 4 tahun sebesar 7,5%. Posisi Indonesia dalam industri halal berada di 4 besar setelah Malaysia, Arab Saudi, dan UEA,” ujar Yasin saat menyampaikan sambutannya di Forum Halal20 di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/11).
Menurut dia, sebagai mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia turut andil dalam tren ekonomi syariah global.
Wapres Ma'ruf Amin Hadiri Acara Pembukaan Halal 20 di Semarang, Kamis (17/11/202). Foto: Dok. Setwapres/KIP
”Untuk itu salah satu agenda utama dalam pengembangan ekonomi syariah yang terus diupayakan pemerintah adalah mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia yang ditargetkan pada tahun 2024,” ucap Yasin.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, menurut Yasin, saat ini halal tak hanya soal pemberian kenyamanan dan kepastian bagi umat Islam mengkonsumsi sebuah produk. Yasin menilai, halal menjadi isu penting untuk dibahas, termasuk keterkaitannya dengan perkembangan di bidang ekonomi.
”[kondisi halal] Hal ini bertujuan untuk melindungi dan menjamin masyarakat muslim dalam mengkonsumsi produk yang sesuai dengan syariat Islam yang ada. jaminan kehalalan produk dilakukan dan ditujukan bagi masyarakat muslim di seluruh dunia,” ungkap Yasin.
Yasin berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membuka pikiran seluruh pihak soal status halal yang memiliki arti dan makan luas. Tak hanya bagi umat Islam, tetapi bagi potensi berkembangnya perekonomian negara dunia melalui bertumbuhnya industri halal.
”Acara ini merupakan wujud implementasi jaminan produk halal melalui seminar internasional halal 20, mendorong kerja sama dan kolaborasi halal antar negara. selain itu halal 20 juga dapat menjadi katalisator dalam perdagangan karena perlu adanya sertifikat halal sebelum barang masuk dan keluar suatu negara,” tandasnya.
ADVERTISEMENT