Tak Ada Ganjil Genap, Polisi Pastikan Tak Ada Kepadatan Lalu Lintas

17 Maret 2020 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rambu ganjil-genap di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rambu ganjil-genap di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah sistem Ganjil Genap dihentikan sementara, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menginformasi tak ada kepadatan lalu lintas di beberapa ruas Jalan di Jakarta pagi hari ini, Selasa (17/3). Antrean di halte TransJakarta juga dilaporkan tak terjadi.
ADVERTISEMENT
“Secara kualitatif pagi hari ini situasi arus lalin tidak terjadi kepadatan arus lalin,” ucap Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar saat dikonfirmasi, Selasa (17/3).
“Dari hasil observasi pagi hari ini juga tidak ada antrean di halte busway dan ruas jalan yang ditiadakan ganjil genap dan ruas jalan lainnya tidak terjadi kepadatan arus lalin,” sambungnya.
Pengawasan ganjil-genap di Jalan H. Rasuna Said. Foto: Efira Tamara/kumparan
Meski begitu. Fahri mengatakan pada Senin (16/3) sore hingga malam hari, kepadatan lalu lintas sempat terjadi di beberapa ruas Jalan di Jakarta.
“Namun sore dan malam kemarin sempat terjadi kepadatan arus lalin. Kami dari Ditlantas tetap memantau terus situasi arus lalin dan menempatkan personel di lokasi potensi terjadinya kepadatan arus lalin, dan apabila terjadi kepadatan arus lalin maka dilakukan upaya pengaturan dan rekayasa arus lalin,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, keputusan untuk tidak diberlakukannya sistem ganji genap mulai Senin (16/3) hingga dua minggu ke depan.
Rambu perbatasan kawasan ganjil-genap terpasang di Kawasan Matraman Jakarta, Minggu (8/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Gubernur DKI Anies Baswedan sempat membatasi jadwal MRT, LRT, dan TransJakarta untuk mencegah penularan virus corona. Akibatnya, penumpukan kendaraan terjadi di halte dan stasiun.
Penumpang bahkan harus mengantre di luar stasiun dan halte karena yang boleh masuk ke dalam dibatasi sesuai dengan kapasitas bus/gerbong yang dianjurkan, misalnya 1 gerbong MRT hanya 60 orang.
Pembatasan ini niatnya diterapkan untuk menjaga agar warga saling menjaga jarak (social distancing) guna menghindari penularan virus corona. Namun atas arahan Presiden Jokowi, kebijakan itu dikaji ulang dan mulai pagi ini jadwal MRT, LRT, dan TransJakarta kembali normal.