Tak Ada Jemaah Lagi di Makkah, Operasional Haji Terfokus di Madinah

5 Agustus 2022 4:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Masjid Nabawi, Madinah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Masjid Nabawi, Madinah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Kloter jemaah haji Indonesia gelombang kedua sudah diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah. Kloter 43 Embarkasi Solo (SOC 43) menjadi rombongan terakhir yang meninggalkan kota kelahiran Nabi Muhammad SAW ini.
ADVERTISEMENT
Mereka diberangkatkan menuju Madinah untuk menjalani Ibadah Arbain (salat wajib berjemaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi). Mereka akan tinggal di Madinah selama delapan atau sembilan hari untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Tanah Air pada 13 Agustus 2022.
“Alhamdulillah sore hari ini, SOC 43 sudah kita lepas menuju Madinah. Ini menandakan bahwa seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan ibadah haji di Kota Makkah sudah selesai. Operasional haji terfokus di Madinah,” kata Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab usai melepas keberangkatan jemaah haji SOC 43 menuju Madinah dari Hotel Kiswa, Jarwal–Makkah, Kamis (4/8).
Dalam acara itu, turut hadir Direktur Pengelolaan Dana Haji Jaja Jaelani, Kepala Daker Makkah M Khanif serta seluruh petugas sektor 5 Daker Makkah.
ADVERTISEMENT
“Jadi semua konsentrasi di Madinah untuk menuntaskan pemulangan kloter-kloter yang ada di Madinah sampai 13 Agustus,” ucap Saiful Mujab.
Saiful mengatakan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan melakukan evaluasi pelaksanaan kerja di Makkah. Selain itu, dalam satu dua hari ke depan akan dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak jemaah yang tertinggal di Makkah.
Pelepasan jemaah terakhir ke Madinah Foto: Dok. MCH 2022
Saiful menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja seluruh petugas Daker Makkah. Menurutnya, selama 60 hari bertugas, semuanya berjalan sesuai SOP dan tidak ada kendala yang signifikan.
“Ada kendala-kendala kecil dan itu bisa diatasi dengan cepat. Saya memberikan apresiasi kepada seluruh petugas PPIH di Makkah khususnya, baik dari Daker, Sektor dan Sektor khusus, seluruhnya bisa melaksanakan dengan baik,” kata Saiful.
ADVERTISEMENT
“Saya yakin petugas haji bekerja dengan penuh keikhlasan dalam melayani tamu-tamu Allah dan insyaallah akan mendapat pahala yang setimpal,” lanjut dia.
Pelepasan jemaah terakhir ke Madinah Foto: Dok. MCH 2022
Sementara Kadaker Makkah M Khanif bersyukur dapat melaksanakan tugas yang diamanahkan pemerintah untuk memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia.
“Alhamdulillah sampai saat ini sudah seluruh jemaah, baik gelombang pertama maupun kedua, kita berangkatkan ke Jeddah dan Madinah. Ini merupakan akhir dari tugas kita,” ucapnya.
Khanif mengatakan, evaluasi layanan selama di Makkah akan tetap dilakukan. Jika masih ada hal terkait layanan yang perlu ditingkatkan, maka akan ditingkatkan kembali di masa mendatang.
“Dengan berakhirnya pemberangkatan SOC 43 ini, seluruh rangkaian tugas PPIH Daker Makkah sudah selesai. Rencananya, para petugas akan diberangkatkan ke Indonesia pada 6 Agustus dengan Garuda Indonesia Airlines dan Saudi Arabia Airlines,” kata dia.
Pelepasan jemaah terakhir ke Madinah Foto: Dok. MCH 2022
Fase puncak haji Arafah-Muzdalifa-Mina (Armuzna), petugas Daker Makkah telah memulangkan 45.124 jemaah haji gelombang pertama yang tergabung dalam 114 kloter ke Tanah Air melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Proses pemulangan berlangsung dari 15-30 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Selain itu, petugas Daker Makkah juga telah memberangkatkan jemaah haji gelombang kedua dari Makkah menuju Madinah. Proses ini berlangsung dari 21 Juli 2022 dan berakhir hari ini.
Total ada 47.460 jemaah haji Indonesia yang telah diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah hingga 4 Agustus 2022. Mereka tergabung dalam 126 kloter.
Dari jumlah itu, ada 55 jemaah yang dirawat, dengan rincian: 18 jemaah dirawat di Makkah, 34 di Madinah, dan 3 orang dirawat di Jeddah.
Sedangkan lokasinya, 35 jemaah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 20 jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Sampai hari ini, ada 84 jemaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi.