Tak Digaji Gara-gara Shutdown, PNS AS Ramai-ramai Gadaikan Barang

21 Januari 2019 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah gadai di Detorit, Amerika Serikat.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Rumah gadai di Detorit, Amerika Serikat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Shutdown yang dialami pemerintah Amerika Serikat membuat perekonomian para pegawai negeri sipil (PNS) tercekik. Mereka terpaksa menggadaikan barang-barang demi memenuhi kebutuhan karena gaji tak kunjung cair. Media AS, New York Times, pada Minggu (20/1), mencatat peningkatan jumlah pegawai negeri yang mengunjungi pegadaian di beberapa kota. Salah satunya pegadaian Billings di Montana, yang mengatakan setiap harinya ada sekitar tiga orang PNS yang masuk ke tokonya, bawa barang untuk digadaikan. Menurut Blaine Fortner, pemilik Billings, jumlahnya bertambah setiap hari. PNS tersebut, kata dia, berasal dari berbagai institusi, seperti Kementerian dalam Negeri, pengadilan, atau Biro Reklamasi. Satu kali, datang seorang PNS dari Biro Urusan Indian yang membawa selimut mahal merek Pendleton Blankets. PNS itu adalah salah satu yang dirumahkan karena shutdown. Harga baru selimut itu bisa ratusan dolar, namun Billings hanya mampu memberikan USD 50. "Dia mengaku keuangannya tengah sulit," kata Fortner. PNS itu harus mengembalikan uang tersebut dalam waktu dua bulan dengan bunga 20 persen. Jika jatuh tenggat waktu, maka rumah gadai boleh menjual barang tersebut.
Rumah Gadai di Amerika Serikat.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Gadai di Amerika Serikat. Foto: Shutter Stock
Ada 800 ribu PNS di AS yang terpaksa dirumahkan karena shutdown. Situasi ini terjadi karena Kongres tidak menyetujui anggaran belanja negara yang diajukan pemerintahan Presiden Donald Trump. Dalam hal ini, Kongres menolak permintaan dana USD 5,7 miliar untuk membangun tembok perbatasan di Meksiko. Shutdown kali ini telah berlangsung hampir satu bulan. Michael Mack, pemilik rumah gadai Max Pawn di Las Vegas juga mengatakan banyak PNS yang kini mendatanginya. Mack ingin membantu mereka, yaitu dengan memperpanjang tenggat waktu pembayaran gadai hingga empat bulan. "Kami banyak menghadapi orang-orang yang punya masalah keuangan. Tapi orang-orang ini (PNS) sama sekali tidak menduganya," kata Mack. Richard Andrews, pemilik pegadaian di Virginia, juga mengatakan hal yang sama. Beberapa PNS, kata dia, bahkan baru pertama kali datang ke pegadaian. Salah satu dari mereka ingin menggadaikan televisi HD 60 inci dengan harga USD 200-300. Namun Andrews hanya mampu memberikan USD 75, dan terpaksa mereka terima karena butuh uang. "Mereka harus merelakan barang-barang yang dibeli dengan jerih payah mereka," kata Andrews.
ADVERTISEMENT