Tak Kunjung Dapat Tambahan Nakes, Dinkes DIY Tetap Minta Bantuan Kemenkes
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan salah satu upaya penambahan nakes sudah diajukan kepada pemerintah pusat. Mengingat Kementerian Kesehatan memiliki program Nusantara Sehat yang diharapkan bisa menambah nakes di Yogya.
"Ada beberapa rencana atau beberapa jalan yang kami upayakan. Pertama, kami meminta Kemenkes dengan Nusantara Sehat (tambahan) relawannya itu," kata Pembajun di Kepatihan Pemda DIY, Selasa (19/1).
Selain itu, upaya lainnya yang dilakukan adalah menambah SDM secara mandiri di rumah sakit rujukan pasien corona.
"Yang kedua, ternyata masing-masing rumah sakit sedang berupaya merekrut SDM secara mandiri," ujar dia.
Dan cara ketiga ialah Dinkes DIY tetap akan terus melakukan perekrutan sendiri. "Nah, yang ketiga tentu kami di Dinkes bagaimana menjajaki rekrut lagi. Kemarin sudah kami lakukan nyatanya sangat sedikit yang berminat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Berencana Tambah Kapasitas Tempat Tidur untuk Pasien Corona
Di kesempatan berbeda, Sekda DIY Kadarmanta Basakara Aji menyampaikan pihaknya terus mengupayakan penambahan tempat tidur bagi pasien corona di semua kabupaten kota. Selain, juga akan menambah kapasitas shelter bagi pasien OTG (orang tanpa gejala).
"Sudah laporan tetapi mau dikonfirmasi ke rumah sakit sebelum dirilis supaya mendapat data yang jelas," ucap Aji.
Tenaga kesehatan turut berperan penting dalam penambahan jumlah kapasitas tempat tidur bagi pasien corona.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto bahkan sempat curhat sulitnya mencari nakes untuk relawan penanganan pasien COVID-19.
Rukmono mengakui beberapa waktu yang lalu memang banyak relawan yang mendaftar. Namun, setelahnya, banyak di antara mereka yang tidak diperbolehkan orang tua lantaran harus bekerja menangani pasien corona.
ADVERTISEMENT
"Kemarin banyak relawan setelah daftar setuju. Mboso ngono (ternyata kemudian) ditangisi bapake ojo nyambut gawe (jangan bekerja di bagian COVID-19). Akhirnya kita tidak punya tenaga karena tidak diizinkan keluarga," tuturnya.
"Kalau gedungnya gampang, orangnya itu yang susah," tutup dia.