Tak Singgung Maaf, Syed Saddiq Sebut Penusukan Suporter RI Hoaks

22 November 2019 18:43 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq. Foto: Syed Saddiq/Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq. Foto: Syed Saddiq/Instagram
ADVERTISEMENT
Menpora Malaysia, Syed Saddiq, kembali buka suara terkait kasus penusukan dan pengeroyokan suporter Indonesia di Malaysia. Namun, bukannya meminta maaf, Syed Saddiq menyebut kasus itu adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
"Kepada rekan-rekan di Indonesia jangan percaya hoaks, berita palsu, fitnah, yang berkata ada penyokong (pendukung-Red) Indonesia dipukul dan ada penusukan dilakukan penyokong Malaysia," jelas Syed Saddiq dalam video yang diunggahnya di akun Twitter @SyedSaddiq, Jumat (22/11).
Syed Saddiq mengaku telah berkoordinasi dengan polisi Malaysia dan Indonesia terkait video penyerangan terhadap suporter Indonesia yang tersebar di media sosial. Namun, ia kembali menegaskan video itu adalah hoaks.
"Saya juga telah menghubungi pihak polis Malaysia yang sudah menghubungi pihak polisi Indonesia, bahwa video itu adalah hoaks, tipu, dan fitnah tidak betul," terang menteri berusia 27 tahun itu.
Suasana Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, saat laga Malaysia vs Indonesia, Selasa (19/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Syed Saddiq pun meminta warga Malaysia dan Indonesia tak terprovokasi dengan hoaks penyerangan terhadap suporter Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jangan karena hoaks hubungan di antara dua negara jadi keruh, kita serumpun," tegasnya.
Permintaan maaf dari Malaysia ini dituntut oleh publik Indonesia, sebagaimana yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi pada 5 September lalu kepada Malaysia saat terjadi insiden di Jakarta.
Sementara itu, Polri telah menelusuri informasi adanya satu suporter Indonesia yang terluka akibat ditusuk saat ingin menonton laga Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Selasa (19/11).
Karopenmas Polri Brigjen Argo Yuwono mengkonfirmasi adanya suporter Indonesia yang terluka saat sebelum menonton pertandingan. Namun belum bisa dipastikan, ia diserang suporter Malaysia atau orang biasa.
"Kasus warga negara Indonesia yang nonton bola di Malaysia yang ada tangannya luka kena benda tajam, jadi perlu saya sampaikan memang benar," kata Argo di Jakarta, Jumat (22/11).
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut penelusuran Kemenpora dari KBRI Kuala Lumpur, sempat ada korban pengeroyokan bernama Fuad menyambangi KBRI, karena mengaku dirampas paspornya oleh suporter Malaysia.
"Dari laporan yang diterima Yusron (pejabat KBRI Kuala Lumpur), korban mengaku bahwa paspornya diambil paksa oleh oknum suporter Malaysia," kata Sesmenpora Gatot Dewa Broto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/11).
Selanjutnya, kata dia, KBRI menerbitkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor), yang berfungsi sebagai surat keterangan kepada pihak imigrasi di Kuala Lumpur. KBRI kemudian berasumsi, bahwa Fuad akan kembali ke KBRI setelah berurusan dengan pihak imigrasi setempat.