Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Takbir Keliling di DKI Ditiadakan, 2.500 Personel Pasukan Oranye Tetap Siaga
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan 2.500 petugas kebersihan atau pasukan oranye saat malam takbiran hingga hari Idul Fitri 1441 Hijriah.
ADVERTISEMENT
Pasukan oranye disiagakan untuk memastikan Ibu Kota tetap bersih, meski takbiran keliling ditiadakan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Andono Warih, mengatakan, ribuan personel itu difasilitasi 88 unit kendaraan penyapu jalan otomatis atau road sweeper. Semuanya disebar di setiap titik kecamatan di Jakarta.
"Kami siagakan 50 petugas di setiap kecamatan. Lebih dari 2.500 personel di seluruh Jakarta yang bertugas saat malam takbiran hingga hari H Idul Fitri. Termasuk TPST Bantargebang yang tetap melakukan pelayanan,” ungkap Andono dalam keterangannya, Sabtu (23/5).
Andono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan secara optimal fasilitas kebersihan di Jakarta. Sejak H-4 Lebaran, DLH DKI telah mengosongkan semua tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di wilayah Jakarta agar bisa optimal dalam menampung sampah saat Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
“Selain itu agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya,” ujarnya.
Andono juga meminta warga Jakarta tetap mematuhi imbauan pemerintah, dan seruan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Dewan Masjid Indonesia (DMI) terkait anjuran melaksanakan takbiran dan salat Idul Fitri di rumah masing-masing.
Jumlah Sampah Diperkirakan Menurun
Andono memperkirakan jumlah sampah saat malam takbiran dan Hari Raya Idul Fitri kali ini akan lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, lantaran saat ini masih diterapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB).
“Namun, petugas tetap bersiaga untuk memastikan pelayanan kebersihan tetap optimal. Personel yang bertugas juga diinstruksikan untuk menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Berdasarkan data timbangan sampah di TPST Bantargebang, tercatat sampah yang dikirim ke sana sebelum kebijakan work from home (WFH), periode 1-15 Maret 2020 mencapai 9.346 ton/hari.
ADVERTISEMENT
Kemudian selama diberlakukannya WFH, 16 Maret - 9 April 2020, rata-rata 8.485 ton/hari. Jumlah sampah pun semakin menurun selama PSBB.
“Sedangkan saat PSBB, periode 10 April-22 Mei 2020, rata-rata sampah warga Jakarta yang dikirim ke TPST Bantargebang hanya mencapai 6.602 ton/hari,” terangnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.