Taliban Perintahkan Presenter TV Wanita Afghanistan Tutup Wajah saat Siaran

20 Mei 2022 9:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wanita Afghanistan meneriakkan slogan-slogan selama protes di Kabul. Foto: REUTERS/Ali Khara
zoom-in-whitePerbesar
Wanita Afghanistan meneriakkan slogan-slogan selama protes di Kabul. Foto: REUTERS/Ali Khara
ADVERTISEMENT
Taliban memerintahkan presenter TV wanita di Afghanistan untuk menutup wajah mereka saat melakukan siaran. Seluruh kantor media telah diberitahu tentang keputusan tersebut pada Rabu (18/5/2022).
ADVERTISEMENT
"Perintah tersebut telah dikeluarkan ke semua media di Afghanistan," kata media asal Afghanistan, Tolo, dikutip dari BBC, Kamis (19/5/2022).
Keputusan itu muncul dua pekan setelah perintah kontroversial lain dari Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Pihaknya memerintahkan seluruh wanita untuk mengenakan cadar di depan umum.
Pemerintah menyiapkan rangkaian hukuman bagi siapa pun yang menolak untuk mematuhi perintah tersebut.
"Pesan yang kuat dari seorang wanita Afghanistan (Pembawa Acara TV TOlo) yang perlu direnungkan: Ini saya, Yalda Ali, seorang wanita-di ambang tersingkir oleh Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Kami diharuskan tampil seperti ini, sejak saat ini," cuit seorang jurnalis asal Afghanistan.
Saat ini, Taliban sedang berupaya memperketat pembatasan terhadap perempuan. Para wanita dilarang bepergian tanpa kerabat laki-laki. Sekolah menengah juga ditutup untuk anak perempuan.
ADVERTISEMENT
Keputusan baru itu telah menuai banyak kritik di media sosial. Netizen menyebut aturan itu sebagai ekstremisme Taliban.
"Dunia menyebarkan masker untuk melindungi orang dari Covid. Taliban menyebarkan masker untuk melindungi orang dari melihat wajah jurnalis wanita. Bagi Taliban, wanita adalah penyakit," cuit seorang aktivis.
Saluran berita swasta, Shamshad, telah membagikan foto presenter beritanya saat mengenakan masker. Mereka juga mengunggah gambar serupa lainnya di media sosial.
Taliban mengambil alih kekuasaan di Afganistan pada Agustus lalu. Hingga saat ini, Taliban terus menunda penerbitan undang-undang baru tentang apa yang harus dikenakan penduduk wanita.
Penulis: Sekar Ayu.