Taliban Sebut Tak Bertanggung Jawab Atas Kekacauan di Bandara Kabul

21 Agustus 2021 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Afghanistan berkerumun di landasan bandara Kabul pada 16 Agustus 2021, untuk melarikan diri dari negara itu ketika Taliban menguasai Afghanistan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Afghanistan berkerumun di landasan bandara Kabul pada 16 Agustus 2021, untuk melarikan diri dari negara itu ketika Taliban menguasai Afghanistan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Ribuan orang terus memadati Bandara Kabul untuk mengevakuasi dirinya ke luar Afghanistan. Kondisi ini telah terjadi sejak Taliban menduduki Kabul pada Minggu (15/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada 12 orang tewas dalam seminggu terakhir di sekitar bandara, menurut laporan NATO maupun Taliban. Pasukan bersenjata Taliban juga telah berada di sekitar bandara dan mendesak warga yang tak memiliki dokumen perjalanan untuk pulang.
Menurut laporan Reuters, pihak Taliban mengaku tak bertanggung jawab terhadap kekacauan yang tengah terjadi di bandara tersebut. Taliban pun menyinggung negara Barat yang seharusnya memiliki rencana lebih baik untuk mengevakuasi warganya.
"Negara Barat bisa memiliki rencana yang lebih baik untuk mengungsi," kata salah seorang pejabat Taliban, Sabtu (21/8).
Hingga saat ini, sekitar 12 ribu warga asing maupun warga Afghanistan telah berhasil dievakuasi ke luar dari negara tersebut. Namun, jumlah ini masih bisa bertambah karena banyak yang tengah berupaya bisa segera meninggalkan Kabul.
ADVERTISEMENT
Kondisi terkini di bandara Kabul juga terpantau masih belum kondusif. Terbaru, pemerintah Swiss dikabarkan menunda penerbangan pesawat untuk proses evakuasi warganya akibat kondisinya yang belum memungkinkan.
"Situasi keamanan di sekitar bandara Kabul telah memburuk secara signifikan dalam beberapa jam terakhir. Sejumlah besar orang di depan bandara dan terkadang konfrontasi kekerasan menghalangi akses ke bandara di Kabul," kata Departemen Luar Negeri Federal (FDFA).
Untuk mencegah bertambahnya korban, pihak NATO menyebut proses evakuasi akan berjalan lebih lambat untuk menghindari bentrokan antara warga yang hendak menuju ke bandara dengan pasukan Taliban.