Tanah Bergerak di Kupang Masih Terjadi, Warga Diminta Waspada Longsor Susulan

13 April 2021 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur melintas di lokasi longsoran, Selasa (13/4). Foto: Benny Jahang/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur melintas di lokasi longsoran, Selasa (13/4). Foto: Benny Jahang/Antara
ADVERTISEMENT
Sejumlah lokasi tanah longsor di Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT, masih terus bergerak. Untuk itu, warga diimbau agar tidak mendekati kawasan longsor tersebut.
ADVERTISEMENT
Camat Amasari Barat, Kornelis Nenoharan, mengatakan tanah itu terus bergerak turun. Hal itu bisa mengakibatkan retakan tanah semakin lebar dan longsor susulan.
"Kondisi tanah di lokasi longsor terus bergerak turun, kami sudah mengingatkan warga agar tidak mendekati kawasan longsor karena sangat membahayakan," ujar Kornelis kepada Antara, Selasa (13/4).
Ia menambahkan, sebanyak 13 rumah warga di Desa Tunbaun tertimbun tanah longsor akibat Badai Siklon Tropis Seroja pada Minggu (4/4). Ia memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Camat Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kornelis Nenoharan. Foto: Benny Jahang/Antara
"Satu jam sebelum terjadi tanah longsor warga sudah mengungsi karena rumah-rumah warga sudah ada yang retak-retak dan tanah mulai turun sehingga warga menyelamatkan diri ke gereja," tambahnya.
Ia mengatakan, sekitar 400 orang warga Tunbaun terdampak akibat bencana ini. "Semua warga masih ada di tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah desa dan kecamatan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT