Tanggapan Pemprov Bali soal Nilai D Risiko Penanganan Corona dari Kemenkes

29 Mei 2021 11:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja sektor pariwisata menjalani observasi usai disuntik vaksin corona di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (20/5/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja sektor pariwisata menjalani observasi usai disuntik vaksin corona di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (20/5/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono memberikan nilai D kepada Pemprov Bali dalam kualitas penanganan COVID-19. Nilai ini termasuk dalam data yang dipaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR pada Kamis (27/5 kemarin.
ADVERTISEMENT
Belakangan diketahui nilai tersebut merupakan indikator risiko terhadap penanganan corona di setiap daerah.
Sekretaris Daerah Pemprov Bali Dewa Made Indra mengaku belum mendapatkan informasi resmi mengenai penilaian tersebut. Begitu juga indikator penilaian sehingga Bali mendapatkan nilai D.
"Itu informasi resminya belum kami dapatkan yang beredar ada informasi seperti itu. Tapi informasi resmi belum ada kepada kami pemerintah daerah. Kemudian indikator-indikator kami belum tahu Nanti kami akan cek lagi apa indikator-indikatornya," kata dia kepada wartawan, Sabtu (29/5).
Ilustrasi virus corona di Bali. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Menurut dia, penanganan COVID-19 di Bali saat ini cukup baik. Baik sebelum dan sesudah libur Lebaran tahun 2021.
Ia menyebut angka harian COVID-19 cukup terkendali. Data harian COVID-19 berkisar pada angka 2 digit, tingkat kesembuhan mencapai 95,31 persen dan kematian pada angka 3,17 persen.
ADVERTISEMENT
Indra tak menyebut kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) dan tingkat tracing-testing Bali. Ia mengaku BOR di Bali cukup kecil, pelaksanaan testing-tracing menyasar 25-30 orang setiap 1 kasus dan vaksinasi telah mencapai 1,2 juta orang.
"itu (data kasus harian COVID-19, BOR, Tracing-Testing, Vaksinasi) adalah indikator -indikator yang resmi yang ada. Semua indikasi itu penanganan COVID-19 di Bali ini semakin sangat baik. Makannya kalau ada penilaian lain memberikan kami belum konfirmasi tentang indikator-indikatornya," kata dia.
Indra menyatakan, penilaian tersebut tidak akan mengganggu Bali untuk meningkatkan kualitas penanganan COVID-19. Pemprov akan bekerja sama dengan TNI-Polri dan masyarakat meminimalisir penularan lebih luas.
"Seperti misalnya sekarang arus balik setelah Idul Fitri kita kawal bersama-sama di pintu-pintu masuk Bali. Jadi itu bentuk sinergistas dan ternyata sinergitas ini membuahkan hasil yg cukup baik. Terbukti, meskipun ini arus balik tapi angka COVID-19 kita mengalami (penurunan)," kata dia.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: