Tanggul NCICD di Muara Baru, Jakut, Jebol

4 Desember 2019 10:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanggul NCICD di Muara Baru, Jakarta Utara, jebol Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul NCICD di Muara Baru, Jakarta Utara, jebol Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanggul pantai utara yang masuk dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development ( NCICD) di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, jebol. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena lokasinya cukup dekat dengan rumah warga.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf membenarkan adanya tanggul yang jebol. Meski begitu, Juaini memastikan kondisi itu masih aman untuk warga.
"Aman. Itu kan ada dua tanggul, yang roboh kan baru satu yang tahun kemarin. Yang satunya lagi tanggulnya masih ada," kata Juaini saat dikonfirmasi, Rabu (4/12).
Wagub DKI Jakarta tinjau tanggul B NCICD Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Juaini mengatakan, tanggul yang jebol merupakan bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Untuk sementara, petugas memasang pagar pengaman di sekitar tanggul yang jebol.
"Saya lihat sih sementara lagi di pengaman ini aja, pagar pengaman. Pagar pengaman aja, pagar seng," tutur dia.
"Itu buat tutup lokasi aja dulu. Takutnya nanti kalau ada warga melihat takutnya sesuatu kan," tambah dia.
Tanggul B NCICD Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Juaini tak bisa menjamin penanganan pertama ini dapat memastikan tanggul tak benar-benar roboh dan air laut masuk ke permukiman warga. Dia juga belum tahu persis penanganan lanjutan apa saja yang dilakukan oleh Kementerian PUPR terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
"Pekerjaannya mungkin Kementerian PUPR. Jadi kalau mau penanganannya mungkin bisa langsung ke sana," ucap dia.
Pengerjaan NCICD memang terbagi menjadi beberapa bagian, yakni Kementerian PUPR, Dinas Sumber Daya Air, dan pengembang reklamasi.
Saat ini, tanggul laut yang sudah dibangun mencapai 9,3 km. Kementerian PUPR sudah mengerjakan 4,5 km, Dinas Sumber Daya Air 2,7 km, dan pengembang 2,1 km.
Kementerian PUPR masih harus membangun 14,98 km lagi, Dinas SDA 8,8 kilometer lagi, dan pengembang masih harus menyelesaikan 13,4 kilometer lagi.
Tapi, karena proyek reklamasi dihentikan, pengembang juga menghentikan pembangunan tanggul laut itu. Sebab, semula pembangunan tanggul laut merupakan bagian dari kontribusi tambahan atas reklamasi.
Akhirnya, 13,4 kilometer yang belum diselesaikan pengembang harus dibangun oleh Kementerian PUPR dan Dinas SDA. Kementerian PUPR harus membangun total 16,48 km lagi sedangkan Dinas SDA DKI Jakarta harus menyelesaikan 20,8 km tanggul lagi.
ADVERTISEMENT