Tangis Terdakwa Sate Sianida Pecah, Minta Maaf ke Ojol yang Anaknya Tewas

18 Oktober 2021 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sidang kasus sate sianida maut dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) di Pengadilan Negeri Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sidang kasus sate sianida maut dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) di Pengadilan Negeri Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) kembali menjalani sidang terkait kasus sate sianida yang menewaskan anak ojol (ojek online) di Bantul, Yogyakarta.
Sidang tersebut digelar di Ruang Sidang 1 Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Bantul dengan agenda pemeriksaan saksi dari Penuntut Umum, Senin (18/10).
Nani menjalani sidang secara daring dari Lapas Perempuan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Sidang itu dipimpin oleh Hakim Ketua Aminuddin.
Ada lima saksi yang dihadirkan dalam sidang tersebut. Dua di antaranya adalah orang tua korban, Bandiman dan Titik Rini.
Dalam persidangan itu, Nani menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua korban, Naba Faiz (10), sambil menangis. Ucapan maaf itu dilakukan setelah Hakim Ketua mengabulkan permintaan Nani.
Suasana sidang kasus sate sianida maut dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) di Pengadilan Negeri Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Saya bener-benar minta maaf yang sebesar-sebesarnya," kata Nani.
Ia mengucapkan kata-kata tersebut sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan karena menangis.
"Saya benar-benar minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bandiman. Atas kejadian yang menimpa Naba Faiz," katanya.
Ia mengaku tidak tahu sianida yang dicampur di bumbu sate itu menyebabkan Naba Faiz meninggal dunia. Sebab, yang ia tahu, sianida hanya bisa menyebabkan diare.
"Saya tidak ada niat sama sekali menghilangkan nyawa Adik Naba. Minta maaf karena tidak berniat mencelakakan anak bapak. Saya tidak tahu kandungan obat tersebut yang saya tahu menyebabkan diare," imbuhnya.
Nani sebetulnya ingin bertemu dengan ibu korban, Titik, setelah mengetahui kejadian tersebut. Akan tetapi, hal itu diurungkan karena ia bingung dan takut. Ia kemudian menelepon polisi lalu menyerahkan diri.
Suasana sidang kasus sate sianida maut dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) di Pengadilan Negeri Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Ibu Titik Rini saya benar-benar minta maaf. Sebetulnya dari kemarin saya ingin ketemu sama ibu pingin minta maaf sama ibu tapi saya juga bingung karena saat itu saya ketakutan terus sampai akhirnya saya menyerahkan diri," katanya.
Saat ditahan di polsek pun, ia ingin bertemu dengan Titik dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Akan tetapi, ia hanya mengirimkan surat.
"Pas di tahanan polsek ingin ketemu ibu minta maaf sama ibu tapi keadaan saya ditahan jadi saya tidak bisa memohon maaf secara langsung ibu pada waktu itu saya cuma bisa mengirimkan surat," katanya.
"Sekarang ada kesempatan saya minta maaf sebesar-besarnya. Dan lubuk hati paling dalam atas yang menimpa Adik Baba saya minta maaf kepada ibu," katanya.
Menanggapi pernyataan Nani itu, Bandiman dan Titik telah memberikan pintu maaf. Meski begitu, ia menegaskan hukum tetap harus berjalan.
"Saya memaafkan (Nani), Pak (Hakim). Tapi walaupun saya sudah maafkan keadilan tetap harus jalan. Keadilan harus jalan, proses hukum harus jalan," kata Titik.
Saksi lain yang dipanggil dalam sidang kali ini adalah Catur, tetangga korban yang mengevakuasi Naba Faiz ke rumah sakit. Lalu, ada Hendar dan Burhanudin dari ekspedisi.

Kilas balik

Kasus satu bersianida geger pada 25 April 2021. Sate tersebut diracik Nani untuk ditujukan kepada Tomi karena ia kecewa ditinggal nikah.
Akan tetapi, sate itu salah sasaran hingga akhirnya menewaskan bocah di Sewon, Bantul. Hal itu bermula, ketika ayah korban, yang sekaligus ojol, Bandiman (47), menerima pesanan untuk mengirimkan sate itu kepada Tomi. Pesanan itu dilakukan di luar aplikasi.
Sesampai di lokasi, Tomi, tengah berada di luar kota. Sementara itu, istrinya tidak mau menerima. Saat mencoba menghubungi Tomi, ia mengaku tidak kenal. Karena hal itu, istri Tomi menganjurkan makanan itu dibawa pulang oleh Bandiman.
Sesampai di rumah, anak Bandiman langsung kolaps usai makan sate tersebut. Nyawanya tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.
Kemudian, Nani ditangkap polisi pada 30 April 2021 di rumahnya di Kecamatan Piyungan, Bantul.