Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Tangkal Pengaruh Besar China, AS Bakal Buka Kembali Kedubes di Solomon Islands
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, pembukaan kembali kedubes AS dikabarkan oleh Menlu Antony Blinken dalam kunjungannya ke Fiji, negara kepulauan yang berlokasi tak jauh dari Solomon Islands, pada Sabtu (12/2).
Dalam kunjungan tersebut, Blinken bertemu para pemimpin 18 negara Kepulauan Pasifik secara virtual.
Pada pertemuan, Blinken menegaskan komitmen Washington di kawasan, demi menahan pengaruh besar Beijing di Pasifik.
AS menutup Kedubesnya di Ibu Kota Honiara, Solomon Islands, pada 1993 silam. Saat ini, AS hanya memiliki konsulat yang diarahkan langsung dari Kedubes AS di Port Moresby, Papua Nugini.
Langkah AS ini dilakukan beberapa bulan setelah terjadi demonstrasi besar-besaran di negara kepulauan tersebut.
Saat itu, pengunjuk rasa mencoba menerobos gedung parlemen dan mengacau selama tiga hari lamanya. Dalam situasi mencekam itu, Chinatown yang berlokasi di Honiara dibakar oleh warga.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, demonstrasi rusuh tersebut dipicu oleh penolakan terhadap Perdana Menteri Manasseh Sogavare. Kemiskinan warga, tingkat pengangguran yang tinggi, serta permusuhan antarpulau juga memperburuk situasi.
Sentimen anti-China turut memainkan peran dalam kerusuhan bulan November 2021 tersebut.
PM Sogavare disebut berupaya untuk menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan Beijing, setelah Solomon Islands memutus hubungan dengan Taiwan pada 2019. Ini memicu sentimen negatif masyarakat setempat.
AS pun mengkhawatirkan semakin besarnya pengaruh China di negara tersebut.
Sebab, pada Desember 2021, Beijing mengatakan akan mengirimkan penasihat kepolisian dan seragam anti huru-hara ke Solomon Islands. Pemerintah Solomon Islands pun menerima tawaran Beijing itu.
AS Tegaskan Komitmen pada Negara-negara Pasifik
Lawatan Blinken ke Fiji menjadi kunjungan pertama Menlu AS ke negara tersebut dalam 37 tahun. Kedatangannya ke negara kepulauan Pasifik menjadi salah satu upaya AS dalam menegaskan kembali komitmen di kawasan.
ADVERTISEMENT
Dalam video conference dengan 17 negara Kepulauan Pasifik, Blinken menekankan perhatian lebih besar oleh AS terhadap isu-isu kawasan, seperti penangkapan ikan secara ilegal serta perubahan iklim.
Blinken pun berjanji Washington akan memberikan dukungan lebih besar kepada mereka.
“China jelas-jelas memiliki ambisi di Pasifik dan mereka menunjukkannya secara rutin, dan beberapa tindakan yang mereka lakukan ini menyebabkan kekhawatiran,” ujar seorang pejabat AS yang tak disebutkan namanya.
“Kami [AS] memiliki ikatan moral yang praktis dan historis serta tanggung jawab terhadap mitra kami di kawasan [Pasifik]. Kami ingin memenuhinya,” imbuh dia.
Apa yang China Lakukan di Pasifik?
Menurut seorang pakar Keamanan Pasifik di Griffith University Australia, Wesley Morgan, ada potensi China tengah berupaya menghadirkan presensi militer mereka di kawasan Kepulauan Pasifik.
ADVERTISEMENT
Morgan mengatakan, China membantu pembangunan pelabuhan dan bandara di negara-negara kawasan, yang bisa memberi manfaat komersial maupun militer bagi mereka.
“Australia terus mencoba menarik AS untuk memberikan perhatian lebih terhadap kawasan ini, atas dasar kekhawatiran tersebut,” ungkap Morgan.
China juga disebut aktif mengundang pimpinan-pimpinan negara kawasan ke Beijing untuk bertemu langsung dengan orang nomor satu China, Xi Jinping. Ini bukan sesuatu yang pernah ditawarkan AS ke Pasifik.
“Ini [kunjungan Blinken] adalah soal Washington mempertegas posisinya sebagai mitra keamanan pilihan,” tutup Morgan.