Tank Israel Hantam Kamp Pengungsi Milik PBB di Gaza, 9 Orang Tewas

25 Januari 2024 6:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul di atas Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Hamas, seperti yang terlihat dari Israel, 18 Januari 2024. Foto: Tyrone Siu/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul di atas Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Hamas, seperti yang terlihat dari Israel, 18 Januari 2024. Foto: Tyrone Siu/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasukan penjajah Israel kembali menyerang kamp pengungsi milik PBB di Kota Khan Younis di Gaza selatan pada Rabu (24/1) pagi waktu setempat. Menurut laporan organisasi PBB yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA, akibat serangan itu setidaknya 9 orang warga sipil tewas.
ADVERTISEMENT
"Dua peluru tank menghantam gedung yang menampung sekitar 800 orang pengungsi. Akibat kejadian ini dilaporkan sembilan orang tewas dan 75 orang lainnya terluka," kata Direktur Badan Bantuan PBB untuk UNRWA di Gaza, Thomas White, dilansir Al Jazeera, Kamis (25/1).
Dalam unggahan di akun X miliknya, White melaporkan pusat pelatihan yang menampung para pengungsi di Khan Younis juga dibakar oleh tentara Israel. Jumlah korban akibat dua insiden ini diperkirakan masih terus meningkat.
Sebuah tank Israel bermanuver di sisi Gaza perbatasan Israel-Gaza, pada Rabu (1/11/2023). Foto: Evelyn Hockstein/REUTERS
Pejabat PBB bahkan menyebut kemungkinan besar insiden ini menimbulkan jatuhnya "korban massal".
Kepada Al Jazeera, juru bicara UNRWA yang berbasis di Rafah, Adnan Abu Hasna, menyebut pihaknya sudah mencoba mengirimkan ambulans ke lokasi tersebut. Mereka juga masih berusaha berkoordinasi dengan pihak Israel.
ADVERTISEMENT
Ia bersaksi, sebelum serangan itu terjadi, militer Israel tak memberikan peringatan terlebih dahulu kepada para pengungsi.
UNRWA juga hingga saat ini masih belum bisa mengakses kompleks pengungsian tersebut karena selama 48 terakhir wilayah itu terus "dijaga" oleh tank Israel. Abu Hasna menggambarkan, situasinya saat ini sangat berbahaya.