Tank Israel Kepung RS Indonesia di Gaza

20 November 2023 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sebuah tank Israel bermanuver di sisi Gaza perbatasan Israel-Gaza, pada Rabu (1/11/2023). Foto: Evelyn Hockstein/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah tank Israel bermanuver di sisi Gaza perbatasan Israel-Gaza, pada Rabu (1/11/2023). Foto: Evelyn Hockstein/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tank Israel kepung Rumah Sakit Indonesia (RSI) di utara Gaza pada Senin (20/11). Serangan Israel ke fasilitas medis di Gaza itu menewaskan 12 orang.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang militer Israel belum memberikan keterangan mengenai kondisi RSI. Pejabat kesehatan di Gaza mengungkap sebanyak 700 orang terperangkap di RSI saat Israel menyerang.
Kantor berita Palestina, WAFA, menjelaskan RSI tepatnya berada Beit Lahia. Di tengah tembakan beruntun Israel pejabat medis Palestina berupaya mengevakuasi warga sipil tanpa membahayakan nyawa mereka.
"Informasi awal bahwa tank menyerang RS Indonesia, sayangnya komunikasi di sana hampir seluruhnya terputus," kata Direktur RS Nasser di selatan Gaza, Nahed Abu Taaema seperti dikutip dari Reuters.
"Kami khawatir nasib kolega kami dan nasib pasien terluka dan mereka yang tengah berlindung di sana. Tidak ada ambulans yang bisa menjangkau mereka, kami takut mereka mati," sambung dia.
Sama seperti RS lain di Gaza operasional RSI mayoritas sudah terhenti. RSI hanya bisa menampung warga yang berlindung dari perang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Israel menuding RSI dipakai sebagai salah satu infrastruktur Hamas. Kelompok penguasa Palestina itu dan inisiator RSI, Mer-C, membantah tuduhan Israel.
Akibat serangan Israel tiga WNI relawan di RSI nasibnya masih samar. Mereka tidak bisa dikontak oleh Kemlu RI dan MER-C.
Menlu Retno menanggapi keras kabar serangan Israel ke RSI di Gaza.
"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil," kata Retno lewat press briefing virtual.
Dia mengatakan, serangan Israel ke RSI adalah pelanggaran hukum humaniter internasional. Oleh sebab itu, tindakan Israel mesti dihentikan.
"Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," sambung Retno.
ADVERTISEMENT