Target Awal Biden Lawan COVID-19: Wajib Masker; Vaksinasi 100 Juta Warga AS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Hari ini, saya mengumumkan Rencana Aksi Nasional COVID-19. Kami berusaha mencoba mengendalikan virus dengan cepat, terkoordinasi, dan profesional sesegera mungkin," ujar Biden dalam cuitannya di akun POTUS, Jumat (22/1).
"Kita berada dalam keadaan darurat nasional. Sudah saatnya kita seperti ini," kata Biden.
Kebijakan pertama yang diatur Biden adalah kewajiban mengenakan masker untuk seluruh warga AS. Biden meminta masyarakat ikut berkontribusi melawan pandemi.
Kebijakan lainnya adalah mewajibkan para pendatang dari luas AS untuk karantina. Pendatang juga harus menyerahkan hasil tes negatif COVID-19 saat di bandara asal.
"Selain memakai masker, semua orang yang terbang ke Amerika Serikat dari negara lain perlu melakukan tes sebelum mereka naik pesawat, sebelum berangkat, dan dikarantina saat mereka tiba di Amerika," kata Biden dilansir AFP.
ADVERTISEMENT
Persyaratan tes COVID-19 bagi pendatang sebelumnya sudah diumumkan oleh pemerintahan Donald Trump. Namun, saat itu, tes dan karantina hanyalah rekomendasi.
Aturan Biden kali ini dilakukan ketika kasus varian baru corona terus bermunculan. Varian dari berbagai negara ini dinyatakan lebih cepat menular.
Langkah-langkah Biden tersebut diuraikan dalam dokumen setebal 200 halaman yang mencakup vaksinasi, testing, dan wacana pembukaan sekolah. Biden meminta 1,9 triliun dolar AS dari Kongres untuk paket bantuan COVID-19.
Pemerintah juga berencana untuk menerapkan undang-undang darurat, yakni Undang-Undang Produksi Pertahanan, untuk meningkatkan hasil industri vaksin dan pasokan medis lainnya.
Biden berharap program vaksinasi akan dimulai pada awal Februari. Meskipun vaksin di AS sudah diproduksi dengan cepat, proses penyalurannya mengalami kekacauan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Biden menargetkan 100 juta dosis vaksin diberikan ke Warga AS dalam 100 hari. Sejauh ini, baru 16,5 juta dosis yang telah disuntikkan ke kelompok prioritas.