Target Jokowi Sehari 30 Ribu Tes Corona Masih Jauh Panggang dari Api

13 Juli 2020 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pada 5 Juni 2020 lalu, Presiden Jokowi menargetkan 30 ribu tes swab corona per hari. Sebenarnya bukan sesuatu yang muluk, apalagi target mencapai 20.000 tes tercapai tak lama setelah ia memberi perintah.
ADVERTISEMENT
Soal perintah Jokowi tentang target 30 ribu tes disampaikan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy. Sebab, kata dia, kemampuan alat dan tes sudah cukup.
"Beliau (Jokowi) menyampaikan mestinya dengan peralatan yang sekarang jumlahnya 120 unit yang tersebar di Indonesia, mestinya perhitungan beliau mencapai 30 ribu [tes]," ujar Effendy usai rapat dengan Jokowi.
Suasana tes swab di Mitra 10 Bogor usai 3 karyawan positif corona. Foto: Dok. Istimewa
Namun kenyataannya memang tak seindah yang dibayangkan. Sebulan lebih berlalu, target itu juga belum tercapai.
Sejauh ini, rekor spesimen harian terjadi pada 9 Juli. Dengan pemeriksaan mencapai 23.832 tes sehari melalui metode PCR dan TCM.
Bahkan hingga kini tak pernah menyentuh angka 24 ribu. Dan hari ini, Senin (13/7), Jokowi kembali mendengungkan target 30 ribu tes.
ADVERTISEMENT
"Untuk tes, harus ditingkatkan jumlah PCR test dengan menambah jumlah lab di daerah plus mobile lab PCR. Yang kita harapkan nanti target sesuai yang saya sampaikan bisa tercapai, 30 ribu (tes)," kata Jokowi dalam arahannya saat membuka rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta.
Kita lihat saja, semoga hal itu segera terwujud. Harusnya lebih cepat dari pencapaian menyentuh 10 ribu tes per hari pada akhir Mei.
Ketika itu Jokowi menargetkan 10 ribu tes per hari pada 17 April. Jadi membutuhkan waktu sekitar 45 hari untuk mewujudkan target.
Apalagi kalau dibandingkan dengana jumlah penduduk, tes Indonesia masih sangat minim. Berdasarkan data Worldometer baru mencapai 3.879 tes per 1 juta penduduk.
ADVERTISEMENT
Masih sangat jauh apabila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Di Malaysia, rasio tesnya sudah mencapai 26.175 per 1 juta penduduk. Apalagi dengan Singapura yang mencapai 148.060 per 1 juta penduduk.
Jadi tes corona di Indonesia masih ibarat peribahasa 'jauh panggang dari api'.
Apalagi kalau kita melihat data kasus positif corona yang kian hari malah kian menanjak. Paling sederhana kita ambil perbandingan data pekanan.
Pada periode 29 Juni sampai 5 Juli, dengan jumlah tes 83.539, kasus positif mencapai 9.739. Namun, di pekan berikutnya, periode 6-12 Juli kasus corona meningkat tajam menjadi 11.950. Padahal jumlah tes menurun menjadi 80.912.