Tarif Operasi di Klinik Kecantikan Ilegal Rp 9,5 Juta, Pelanggan Public Figure

23 Februari 2021 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Kasus Klinik Dokter Kecantikan Ilegal di Polda Metro Jaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Kasus Klinik Dokter Kecantikan Ilegal di Polda Metro Jaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan tarif operasi di klinik kecantikan ilegal Zevmine Skin Care. Klinik bodong itu memasang tarif mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 9,5 juta.
ADVERTISEMENT
"Injeksi botoks sekitar Rp 2,5 sampai Rp 3,5 juta yang dia tarifkan. Ada beberapa juga yang ia tarifkan untuk tindakan-tindakan yang dilakukan, juga ada tindakan yang lain yang cukup mahal termasuk tanam benang itu sampai Rp 9,5 juta untuk sekali tindakan dan juga beberapa tindakan lain," kata Yusri saat konferensi pers, Selasa (23/2).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers atas gelar perkara kasus kerumunan acara di Petamburan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12). Foto: Rachman/ANTARA FOTO
Menurut Yusri klinik tersebut sudah beroperasi sejak 4 tahun lalu. Jumlah pasiennya per bulan mencapai 100 orang.
"Sebelum COVID-19 itu rata-rata pasien yang datang 100 orang per bulan tapi di situasi pandemi ini agak berkurang sekitar 30 orang," kata Yusri.
Pasien datang dari berbagai kalangan termasuk public figure. Tapi Yusri tidak mengungkap siapa orang yang dimaksud.
"Cukup banyak pasien tersangka ini bahkan ada beberapa public figure pernah jadi pasien yang bersangkutan," kata Yusri.
Konferensi Pers Kasus Klinik Dokter Kecantikan Ilegal di Polda Metro Jaya. Foto: Dok. Istimewa
Sejauh ini sudah ada dua orang pasien yang mengaku jadi korban malapraktik klinik tersebut. Polisi akan terus menelusuri korban lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penggerebekan klinik tersebut polisi menangkap seorang wanita berinisial SW alias Y. Ia merupakan pemilik klinik sekaligus dokter yang melakukan operasi.
Namun, SW hanyalah dokter gadungan. Kemampuannya dalam melakukan operasi hanya berdasarkan pengalaman saat menjadi perawat di salah satu rumah sakit kecantikan. Ia tidak memiliki sertifikat untuk membuka praktik.