Tekan Kasus Corona, Turki Kaji Kebijakan Pembatasan Ketat

18 November 2020 2:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di acara KTT Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto:  Malaysia Department of Information/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di acara KTT Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Malaysia Department of Information/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkaji kebijakan pembatasan ketat di seluruh kota demi menekan lonjakan kasus virus corona. Selain pembatasan ketat, Turki akan menerapkan lockdown secara parsial mulai akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Erdogan memastikan, lockdown parsial tidak akan mempengaruhi proses produksi atau distribusi barang di tiap kota.
"Pembatasan penguncian akan diberlakukan di luar jam 1.000-2.000 selama akhir pekan dengan cara yang tidak akan mengganggu rantai pasokan dan produksi," kata Erdogan dikutip dari Reuters, Rabu (18/11).
Seorang pekerja memberi makan kucing jalanan di Sultanahmet Square, Istanbul, Turki. Foto: REUTERS/Umit Bektas
Erdogan menambahkan, semua sekolah di Turki akan tetap tutup dan melanjutkan pendidikan online hingga akhir tahun. Sementara, restoran dan kafe nantinya hanya akan diperbolehkan untuk melayani layanan pengiriman.
Sebelumnya, Dewan penasihat Turki merekomendasikan pemerintah harus menerapkan langkah konkret untuk memperlambat penyebaran COVID-19.
Masukan tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca yang mengatakan bahwa jumlah kasus harian corona terus mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Istanbul, Turki. Foto: Reuters/Umit Bektas
Turki baru saja mengumumkan jumlah kasus harian yakni 3.819 kasus baru pada Selasa (17/11) serta 103 angka kematian. Sehingga total jumlah kematian di Turki akibat COVID-19 menjadi 11.704 kasus.
ADVERTISEMENT
"Jika tren peningkatan wabah terus berlanjut, maka mau tidak mau kita harus mengambil tindakan untuk kembali ke dalam agenda yang tak terelakkan lagi untuk kita semua," ujar Erdogan.