Tekan Penularan Corona, Swedia Larang Pertemuan Publik Lebih dari 8 Orang

17 November 2020 1:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria menggunakan masker berjalan  melewati Royal Swedish Opera di Stockholm, Swedia. Foto: Kantor Berita TT / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria menggunakan masker berjalan melewati Royal Swedish Opera di Stockholm, Swedia. Foto: Kantor Berita TT / via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Swedia akan menerapkan kebijakan larangan pertemuan publik yang melibatkan lebih dari 8 orang. Kebijakan itu diterapkan demi mengurangi penularan virus corona di tengah lonjakan kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Selasa (17/11), aturan pembatasan pertemuan publik itu sebenarnya bukan hal baru di Swedia. Sebelumnya mereka membatasi sebuah pertemuan publik dapat diikuti antara 50 hingga 300 orang.
Swedia kini mengubahnya hanya menjadi 8 orang saja untuk setiap pertemuan publik. Aturan itu berlaku mulai 24 November mendatang.
Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, mengatakan pembatasan ketat ini menjadi yang pertama bagi Swedia. Menurutnya aturan ini perlu diterapkan demi meminimalisir potensi penularan yang lebih besar di negaranya.
"Ini akan menjadi lebih buruk. Lakukan tugas Anda dan bertanggung jawab untuk menghentikan penyebaran virus," kata Lofven.
Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven. Foto: Jonathan NACKSTRAND / AFP
Lofven menambahkan pembatasan ini hanya berlaku untuk pertemuan publik seperti acara olahraga dan budaya. Sejauh ini, ia menyebut tak ada larangan bagi pertemuan pribadi di rumah selama masih dalam jumlah yang wajar.
ADVERTISEMENT
Selain itu Lofven memastikan sekolah dan restoran di Swedia akan tetap buka, meskipun tetap ada pembatasan yang diterapkan yakni maksimal delapan orang. Lofven juga kembali mengingatkan soal pentingnya membatasi kontak sosial selama masa pandemi ini.
"Jangan pergi ke gym, jangan pergi ke perpustakaan, jangan mengadakan pesta, batalkan," ucap dia.
Swedia di tengah virus corona Foto: TT News Agency/Jessica Gow via REUTERS
Lebih lanjut, Lofven menuturkan pembatasan ketat ini dilakukan karena pemerintah mencatat kecenderungan masyarakat Swedia yang masih enggan mentaati aturan sejak awal pandemi virus corona.
"Pada musim semi, kami melihat kepatuhan yang besar. Kami cukup meyakinkan kepada warga untuk membuat kebanyakan orang menjaga jarak dan membatalkan rencana mereka. Sekarang kepatuhannya berkurang," tutur dia.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Swedia kini mencapai 177.355 orang. Sedangkan pasien meninggal sebanyak 6.164 orang.
ADVERTISEMENT