Tekan Penyebaran Varian Delta, Duterte Lockdown Manila

30 Juli 2021 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Manila, Filipina yang kembali terapkan lockdown. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Manila, Filipina yang kembali terapkan lockdown. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, resmi memberlakukan lockdown di Ibu Kota Manila pada Jumat (30/7). Kebijakan ini diterapkan demi menekan laju penyebaran varian Delta dan melindungi sistem fasilitas kesehatan Filipina.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 13 juta penduduk di Manila akan memasuki lockdown ketat mulai 6-20 Agustus mendatang.
Kebijakan tersebut melarang seluruh warga meninggalkan rumah, kecuali untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Dine-in di restoran dan rumah makan pun dilarang.
“Ini adalah keputusan yang sangat menyakitkan, tetapi ini demi kebaikan kita semua,” ujar Juru Bicara Kepresidenan, Harry Roque, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Total kasus COVID-19 di Filipina kini mencapai 1,57 juta kasus konfirmasi dan 27 ribu kematian. Kumulatif kasus corona negara ini merupakan yang terburuk kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.
Filipina melaporkan sebanyak 216 kasus varian Delta, tetapi ahli kesehatan menduga angkanya jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh lambannya genome sequencing.
Suasana Manila, Filipina yang kembali terapkan lockdown. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
Gelombang kedua pandemi di Filipina mencapai puncaknya pada April lalu. Setelah sempat menurun, dalam beberapa pekan belakangan kasus kembali melonjak.
ADVERTISEMENT
Tingkat keterisian tempat tidur COVID-19 di wilayah ibu kota setinggi 49%, sementara keterisian tempat tidur ICU sudah mencapai 58%.
Program vaksinasi COVID-19 negara ini juga termasuk lambat. Baru 7% dari total populasi 110 juta penduduk yang sudah divaksinasi dosis penuh. Duterte menargetkan untuk mengimunisasi hingga 70 juta orang sebelum akhir tahun 2021.
Larangan perjalanan internasional juga diperpanjang hingga 15 Agustus mendatang. Pelaku perjalanan dari 10 negara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Uni Emirat Arab tak diizinkan masuk ke Filipina akibat kasus COVID-19 yang belum terkendali.