news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tempel Stiker Antipolitik Uang, Simpatisan Denny Indrayana Dianiaya Orang

24 Mei 2021 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simpatisan Cagub dan Cawagub Kalimantan Selatan, Denny Indrayana-Difriadi, atau H2D saat melapor ke polisi usai dianiaya oleh orang tak dikenal. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Simpatisan Cagub dan Cawagub Kalimantan Selatan, Denny Indrayana-Difriadi, atau H2D saat melapor ke polisi usai dianiaya oleh orang tak dikenal. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Empat orang simpatisan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Denny Indrayana-Difriadi, atau H2D diculik dan dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
Empat orang itu berinisial A, R, K dan D. Mereka dianiaya setelah menempel stiker antipolitik uang di wilayah Kelayan Timur, Kota Banjarmasin pada Minggu (23/5) sekitar pukul 14.00 WITA.
Berdasarkan keterangan para korban, mereka berempat dihampiri oleh lima orang tidak dikenal yang menggunakan sepeda motor. Kelima orang tersebut mengaku sebagai anggota pengawas Pilgub Kalsel dan mengatakan mereka telah melakukan rapat serta mengkaji spanduk dan stiker antipolitik uang tersebut yang dituduh telah menyalahi aturan.
“Kami kaget ketika dihampiri mereka. Salah satunya menghubungi teman-temannya dan mengajak untuk datang. Tidak lama kemudian, mereka datang lebih banyak sekitar 15-an lalu memojokkan kami,” kata salah satu korban berinisial K dalam keterangannya, Senin (24/5).
Karena terpojok dan terintimidasi, mereka berempat memutuskan pergi. Namun A dan R yang berboncengan motor tertinggal di tempat sehingga ditarik oleh orang tidak dikenal tersebut dan dibawa pergi.
ADVERTISEMENT
Mereka berdua lalu dibawa secara terpisah menggunakan sepeda motor berboncengan oleh tiga orang dalam posisi diapit di tengah-tengah. Ponsel mereka berdua disita dan diakses tanpa izin oleh orang tak dikenal tersebut.
“Saya dipaksa menyerahkan handphone dan membuka kunci nya. Mereka cek WhatsApp dan saya lihat mereka sempat screenshot dan kirim foto-foto ke handphone milik mereka,” ungkap A kepada tim hukum H2D.
A mengaku dibawa ke sebuah jalan sepi di sekitar Banjar Indah dan menerima ancaman dengan senjata tajam berupa celurit kecil yang dikeluarkan oleh seseorang dari tas selempang kecilnya dan dipukul oleh sekitar 15 orang. Akibatnya ia mengalami luka pada bagian belakang telinga kanan, sobek pada bagian bibir atas dan luka-luka lainnya.
Simpatisan Cagub dan Cawagub Kalimantan Selatan, Denny Indrayana-Difriadi, atau H2D saat melapor ke polisi usai dianiaya oleh orang tak dikenal. Foto: Dok. Istimewa
Sedangkan R dibawa ke sebuah rumah dan bertemu dengan seseorang yang diketahui merupakan anggota DPRD Kota Banjarmasin bernama Zainal A Husni. R kemudian dibawa ke suatu jalan sepi di sekitar Teluk Kubur lalu diancam dan dipukuli oleh sekitar 4 orang.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, sekitar pukul 17.00 WITA, K dan D berupaya untuk menghubungi A dan R. Dalam percakapan itu, D meminta video call di mana permintaan tersebut sepertinya tidak sengaja diterima oleh seseorang dan terlihat wajah orang tersebut adalah Zainal.
D sempat menscreenshot kejadian tersebut sebelum Zainal memalingkan wajahnya dan berusaha menghindar.
Setelah sempat terpisah, A dan R dibawa ke sebuah rumah sebelumnya dan bertemu Zainal. Keduanya lalu diancam untuk membuat pernyataan dalam sebuah video yang pada intinya menyatakan bahwa pemasangan spanduk dan penempelan stiker tersebut dilakukan tanpa izin. Padahal, mereka sudah mendapatkan izin dari pemilik tempat atau rumah.
Tim hukum H2D, Muhammad Isrof Parhani, mengatakan tindakan premanisme dalam Pilgub Kalsel ini telah mencederai demokrasi di Bumi Lambung Mangkurat.
ADVERTISEMENT
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar terus menolak praktik politik uang dan tidak perlu takut melawan premanisme.
“Tindakan seperti preman tersebut tidak akan pernah bisa membuat kami berhenti melawan politik uang, kami bertumbuh dan akan terus bertumbuh,” tutur Isrof.
Lebih lanjut, Isrof memastikan tim hukum H2D akan memberikan bantuan kepada empat simpatisan itu.