Temuan Kemenkes: Penyebaran Hepatitis A di Depok dari Kabupaten Bogor

4 Desember 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kemenkes, sebanyak 262 orang di Kota Depok, Jawa Barat, terpapar penyebaran hepatitis A. Awalnya hepatitis A ini ditemukan pada sejumlah siswa dan guru di SMP 20 Depok.
ADVERTISEMENT
Dalam investigasi yang dilakukan Kemenkes, asal penyebaran hepatitis A berasal dari satu orang, namun bukan murid dan tenaga pengajar. Orang itu berasal dari Kabupaten Bogor dan tak tinggal di Depok. Kemenkes pun menelusuri hingga ke Kabupaten Bogor untuk mengantisipasi penyebaran serupa.
"Secara kronologis sebenarnya indektis yang ditemukan di sana bukan dari siswa. Tapi dari seseorang yang jadi bagian di dalam penyelenggaraan proses pengajar mengajar meski bukan tenaga pendidikan. Saya tidak akan sebutkan secara detail," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Dr Anung Sugihantono di Kemenkes, Rabu (4/12).
"Kalau kemudian kita track ini tidak berasal dari Kota Depok tapi berasal dari Kabupaten Bogor yang menjadi indektis," imbuhnya.
Konferensi pers Kementerian Kesehatan soal penyebaran Hepatitis A di Depok, Rabu (4/12). Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Anung mengatakan, sejak rilis pertama, penderita hepatitis A di Depok berjumlah 72 orang. Sementara per tanggal 3 Desember, penderita bertambah menjadi 262 orang.
ADVERTISEMENT
Kemenkes pun sudah bersurat ke Dinkes Kabupaten Bogor terkait hal tersebut. Hal itu dilakukan agar Dinkes Kabupaten Bogor segera meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran hepatitis A.
"Tentunya juga menjalin mengembangkan sistem kewaspadaan dini di Kabupaten Bogor mengenai indektis ini. Ada surat yang sudah kita luncurkan ke kepala dinas Kabupaten Bogor untuk terus melihat, memaknai, segala gejala yang ada di masyarakat berkenaan gejala hepatitis A di sana," jelasnya.
Pasien bernama Fandri (kiri) siswa kelas 3 SMPN 20 Depok penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di RSUD Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Pemantauan hingga Awal 2020

Saat ini, Anung memastikan pihaknya juga telah bekerja sama Dinkes Kota Depok untuk terus memantau penyebaran hepatitis A Pemantauan ini akan dilakukan hingga awal 2020 mendatang.
Anung mengatakan, pemantauan penyebaran hepatitis A dilakukan sejak 12 November. Mengingat waktu inkubasi virus adalah dua bulan, sehingga pemantauan akan dilakukan hingga awal Januari 2020.
ADVERTISEMENT
"Karena memang masa inkubasinya 2 bulan jadi melihat kasus pertama 12 November ya kira-kira kami harus terus menerus bersama (Dinkes) Depok mengingatkan sampai akhir bulan ini terus menerus dilihat, bahkan sampai tahun depan," pungkasnya.
Sebagai pencegahan penyakit Hepatitis A, warga disarankan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Langkah-langkah paling mudah, dengan mencuci tangan sebelum makan dan minum, memproses makanan dalam keadaan matang sempurna, hingga membuang tinja di jamban yang bersih dengan septic tank yang sesuai standar.