Temui Ma'ruf Amin, Baznas Bahas Pengelolaan Zakat Secara Digital

29 Oktober 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Baznas Bambang Sudibyo usai bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Baznas Bambang Sudibyo usai bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk mengundangnya membuka World Zakat Forum Conference di Bandung pada Selasa (5/11) mendatang. Konferensi itu akan dihadiri oleh 33 negara yang tergabung dalam World Zakat Forum.
ADVERTISEMENT
"Kami bertiga menghadap kepada Bapak Wapres untuk yang terutama adalah memohon kepada beliau agar berkenan untuk membuka Konferensi World Zakat Forum nanti pada hari Selasa minggu depan di Hotel Crown Plaza, Bandung," kata Ketua Baznas Bambang Sudibyo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).
"Dan beliau bersedia untuk menghadiri, memberikan pengarahan, kemudian membuka Konferensi World Zakat Forum yang akan dihadiri perwakilan 33 negara," lanjutnya.
Dalam konferensi tersebut, salah satu hal yang akan dibahas adalah pengelolaan zakat secara digital. Terkait hal ini, Bambang mengungkapkan Ma'ruf sangat mendukung penerapan pengelolaan zakat secara digital. Apalagi zakat merupakan sektor keuangan sosial.
"Beliau salah satu pendukung utama dalam hal pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Bahkan beliau pernah dapat penghargaan life achievement bersama Presiden Jokowi sebagai kepala negara pendukung Islamic finance atau pengembangan syariah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bambang, pengelolaan zakat secara digital ini akan mempermudah masyarakat untuk menyalurkan zakatnya. Apalagi dengan teknologi yang semakin maju, masyarakat tidak perlu mempermasalahkan jarak dan waktu ketika menyalurkan zakat.
"Ingat bahwa lembaga zakat adalah lembaga keuangan. Jadi seperti halnya perbankan, itu kan lembaga keuangan, maka lembaga zakat juga lembaga keuangan. Maka di era modern ini tidak bisa menghindarkan diri dari pengelolaan secara digital. Mau tidak mau harus digital," jelasnya.
Ketua Baznas Bambang Sudibyo usai bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019). Foto: Nadia Riso/kumparan
Bambang menjelaskan, pertumbuhan pengumpulan zakat meningkat setiap tahunnya. Bahkan dalam 5 tahun terakhir, pertumbuhan pengumpulan zakat tumbuh di atas 24 persen ketika pertumbuhan ekonomi hanya di atas 5 persen.
"Jadi pertumbuhannya memang cepat sekali dan mau tidak mau solusinya untuk mengatasi berbagai permasalahan manajemen perzakatan itu memang melalui digitalisasi. Apalagi pertumbuhan zakat itu kan cepat sekali ya kan, lima tahun terakhir kan tumbuh di atas 24 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Ketika hanya tumbuh sedikit di atas 5 persen, jadi pertumbuhannya memang cepat sekali mau tidak mau solusinya untuk berbagai permasalahan perzakatan melalui digitalisasi," lanjutnya.
Karena pertumbuhannya yang cepat, Bambang menilai kesadaran masyarakat untuk berzakat semakin meningkat. Hal itu juga yang mendorong Ma'ruf berencana mengubah UU Zakat.
"Kita baru 5 persen dari potensi saja. Tapi toh pertumbuhannya itu cepat sekali yang menunjukkan kesadaran masyarakat untuk berzakat itu membaik sekali. Sehingga tadi juga dibicarakan juga oleh Pak Wapres mengenai kemungkinan mengubah UU Zakat sehingga zakat menjadi wajib," pungkasnya.