Temui Ma'ruf, Badan Restorasi Gambut Siap Antisipasi Karhutla di Riau

14 Februari 2020 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas patroli pencegahan Karhutla melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di desa Ganepo, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
zoom-in-whitePerbesar
Petugas patroli pencegahan Karhutla melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di desa Ganepo, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead, menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Istana Wapres, Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Nazir mengaku akan mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah di Indonesia jelang musim kemarau, khususnya Riau. Pasalnya, Riau diprediksi mengalami kemarau paling panjang dibanding daerah lain.
"Di Riau memang Februari sudah kering, di beberapa tempat, dan pikiran kering sampai bulan April," ujar Nazir usai bertemu Ma'ruf.
Badan Retorasi Gambut saat pertemuan dengan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, di Istana Wakil Presiden, Jumat (14/2). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
"Hanya saja, prakiraan BMKG, Riau mungkin harus paling serius, karena ada 7 bulan kering, kalau Sumsel sana ada 5 bulan kering, Jambi ada 3 bulan kering, Kalbar justru hanya 1 bulan. Jadi mungkin Kalbar lebih harus siap dengan masalah banjir," ucap Nazir.
Meski begitu, Nazir memastikan seluruh daerah akan terus dipantau. Pihaknya akan mencegah kebakaran hutan dengan patroli di titik-titik potensi kebakaran.
ADVERTISEMENT
"Iya Riau, tapi tentu masuk bulan 6, 7, itu kemaraunya tidak hanya Riau, Jambi, ya, Kalimantan Barat, dan seterusnya," sambungnya.
Badan Retorasi Gambut saat pertemuan dengan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, di Istana Wakil Presiden, Jumat (14/2). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
"Jadi memang kita harus mengeluarkan patroli untuk pencegahan kebakaran, kita harus memeriksa sekat-sekat kanal yang telah kita bangun agar bisa berfungsi maksimal," beber Nizar.
Menurut Nazir, Ma'ruf telah menitipkan kepada BRG agar tak hanya fokus pada restorasi gambut. Nazir menuturkan, Ma'ruf menginginkan agar masyarakat bisa ikut peduli pada proses penanganan gambut.
"Sikap perilaku masyarakat agar semakin peduli dengan gambut, menyesuaikan kegiatan ekonominya dengan kaidah-kaidah ekologi gambut," kata Nizar.