Temui Mendagri Australia, Mahfud Bahas Kerja Sama Atasi Terorisme

8 November 2019 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam, Mahfud MD, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam, Mahfud MD, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD melakukan kunjungan kerja ke Australia selama tiga hari hingga Sabtu (9/11). Mahfud telah menemui Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, untuk membahas berbagai isu, salah satunya soal terorisme.
ADVERTISEMENT
Kepada Peter, Mahfud menyinggung praktik terorisme di Indonesia yang kerap terjadi. Terlebih, saat ini, teror tersebut beberapa kali melibatkan perempuan dan anak-anak.
"Ini mengerikan dan harus diatasi secara bersama-sama. Pada tahun 2018 dan 2019, secara absolut, jumlah teror di Indonesia berkurang dan cukup berhasil diantisipasi. Tapi secara kualitatif, ada perluasan subjek pelaku," ujar Mahfud dalam keterangannya, Jumat (11/8).
Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) dalam kunjungan kerjanya ke Australia. Foto: Dok. Humas Kemenkopolhukam
"Pelaku teror di Indonesia sekarang bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan yang melibatkan anaknya," sambungnya.
Mahfud lalu mencontohkan penusukan terhadap eks Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang beberapa waktu lalu. Saat itu, penyerang bernama Abu Rara melibatkan istrinya untuk menikam Wiranto.
"Yang menusuk mantan Menko Polhukam Wiranto, adalah suami istri dari keluarga Abu Rara, yang menurut hasil penyidikan polisi juga melibatkan anaknya yang masih belum dewasa," beber Mahfud.
Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) dalam kunjungan kerjanya ke Australia. Foto: Dok. Humas Kemenkopolhukam
Mahfud mengatakan, secara bilateral, Indonesia-Australia menyepakati penanganan terorisme. Salah satunya terkait kerja sama pertukaran informasi intelijen.
ADVERTISEMENT
"Yang dibicarakan adalah program bersama untuk menghadapi terorisme, baik sebagai langkah preventif maupun sebagai langkah represif," ungkap Mahfud.
"Pemerintah Indonesia dan Australia akan terus bekerja sama untuk melawan terorisme yang diwujudkan dalam bentuk tukar menukar informasi intelijen, pengetatan penjagaan pelintas batas, pencermatan transaksi uang secara digital, pelatihan deradikalisasi, dan sebagainya," tutup Mahfud.
Dalam pertemuan itu, Mahfud MD didampingi delegasi BIN, PPATK, BNPT, hingga Kemendagri.
Malam harinya, Mahfud mengisi acara Dialog Kebangsaan di aula Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne. Acara itu dihadiri Dubes RI untuk Australia Kristiarto S. Legowo dan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, Spika.