Tenaga Medis di Sragen Diancam Usai Periksa Warga, Ganjar Minta Polisi Usut

31 Mei 2020 16:37 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenaga medis
 Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenaga medis Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang tenaga medis di UPTD Puskesmas Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dikabarkan mendapat ancaman serta intimidasi setelah memeriksa pasien COVID-19. Ancaman itu didapat dari warga melalui pesan WhatsApp pada Jumat (29/5).
ADVERTISEMENT
Sebelum mendapat ancaman, petugas medis datang ke lokasi untuk melakukan rapid test kepada satu keluarga di Sragen. Pemeriksaan dilakukan karena mereka mendapat laporan.
Hanya saja, setelah pemeriksaan selesai, salah satu anggota keluarga itu merasa dikucilkan di lingkungannya. Warga sekitar tidak berani mendekat dan sebagainya.
Setelah itu, petugas medis yang memeriksa keluarga itu mendapat ancaman dan intimidasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terima pengurus Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBI) di kantornya. Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sudah mendapat laporan tersebut. Dirinya meminta kepolisian untuk tidak ragu menyelesaikan persoalan itu.
"Saya harap polisi tidak usah ragu. Kami mendukung siapa pun yang mengancam untuk ditindak, apalagi kepada tenaga medis," kata Ganjar di rumahnya, Minggu (31/5).
Ganjar mengatakan, tenaga medis itu kini ketakutan dan trauma setelah mendapat ancaman. Ia mendorong korban untuk segera membuat laporan agar polisi dapat mengusut kasus ini dengan cepat.
ADVERTISEMENT
"Saya minta korban melaporkan secara gamblang. Tidak boleh ada stigma-stigma negatif yang nanti membuat hati orang terluka," ucap dia.
Politisi PDIP itu juga masih mendalami persoalan ini. Sebab dari informasi yang diterimanya, kronologi pengancaman hingga penyebab korban mendapat intimidasi masih belum jelas.
"Sebenarnya kalau saya bisa tahu orangnya (korban), saya pengin telepon untuk dengar sendiri. Saya ingin dengar siapa yang mengancam, apa persoalannya sehingga jelas apa yang terjadi. Kalau memang korban ketakutan atau trauma, akan kami bawa ke shelter agar dia aman," tutur dia.
Selain itu, berkaca dari kejadian ini Ganjar meminta warganya tak memberikan stigma negatif pada petugas medis yang sudah melaksanakan penanganan COVID-19.
"Jangan lagi pernah ada model-model seperti ini. Tolong jangan ada yang aneh-aneh, kita lagi dalam kondisi sulit. Maka saya dukung petugas keamanan untuk bisa menyelesaikan ini. Diperiksa saja," tutupnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!