Tenda Pernikahan di Sulsel Ambruk Diterpa Angin 1 Jam Sebelum Ijab Kabul

7 Maret 2021 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenda Pernikahan di Sulsel Ambruk Diterpa Angin Kencang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tenda Pernikahan di Sulsel Ambruk Diterpa Angin Kencang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cuaca ekstrem dengan hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Sulawesi Selatan, Minggu (7/3). Akibat cuaca buruk tersebut, tenda acara pernikahan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), ambruk.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ambruknya tenda pernikahan di Dusun Mattirowalie, Desa Uloe, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulsel, ini sempat diabadikan dengan direkam video handphone oleh warga sekitar dan tamu undangan.
Dalam rekaman video berdurasi 24 detik yang beredar, terlihat tenda pernikahan berdiri di lapangan. Tiba-tiba tenda roboh akibat hujan deras disertai angin kencang. Pemilik hajatan dan tamu undangan berhamburan ketika tenda tersebut ambruk.
Menurut warga bernama Musfira, kedua mempelai yang melangsungkan pernikahan ini, Muh Yusuf dengan Nur Yesi Safitri. Hari ini Minggu (7/3) adalah acara resepsi sekaligus akad pernikahan mereka.
"Kasihan kedua mempelai, kena musibah. Harusnya akad nikah hari ini pukul 14.00 WITA, tapi sekitar pukul 13.00 WITA, tenda pernikahan ambruk diterpa angin kencang dan hujan deras," kata Musfira.
ADVERTISEMENT
Sebelum kejadian ada sejumlah orang yang berada di dalam tenda karena hujan deras disertai dengan angin kencang. Tapi tidak lama kemudian, tenda ambruk. Orang-orang pun berlarian keluar untuk menyelamatkan diri.
Sementara, makanan dan minuman untuk para tamu sudah tidak sempat diambil.
"Makanan dan minuman berhamburan tertimpa tenda yang ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa," ucapnya.
Tenda acara pernikahan yang ambruk ini milik mempelai wanita. Meski demikian, resepsi pernikahan tetap dilanjutkan di kediaman mempelai pria karena keduanya tinggal berdekatan.
"Ini baruganya (tenda pernikahan) milik dari mempelai wanita. Meski begitu, acaranya ini tetap dilanjutkan karena mempelai pria dan wanita berdekatan rumah," jelas Musfira.