Tentang Padepokan Ongko Joyo di Rembang yang Pemiliknya Tewas Diduga Dibunuh

4 Februari 2021 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi satu keluarga yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya yang juga merupakan Padepokan Seni, di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi satu keluarga yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya yang juga merupakan Padepokan Seni, di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga di Desa Turusgede Kecamatan Kota Rembang, Rembang, Jawa Tengah, dibuat heboh pada Kamis (4/2) pagi. Penyebabnya adalah tewasnya satu keluarga pemilik Padepokan Ongko Joyo dengan kondisi mengenaskan. Di tubuh mereka bersimbah darah.
ADVERTISEMENT
Satu keluarga yang tewas itu terdiri dari empat orang. Mereka adalah suami istri pemilik Padepokan Ongko Joyo, Anom Subekti (60) dan istrinya Sri Purwanti (50).
Lalu anak mereka Alfitri (13) dan cucu mereka Galuh Bintang Lara (10).
Lokasi satu keluarga yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya yang juga merupakan Padepokan Seni, di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Padepokan Ongko Joyo terletak di Dusun Nrondo, Desa Turusgede Kecamatan Kota Rembang, Rembang, Jawa Tengah. Padepokan itu desainnya berbentuk rumah joglo. Didominasi ornamen kayu jati di setiap sudut ruangannya.
Penjabat Kepala Desa Turusgede Raslim, mengatakan padepokan itu sebagai sanggar tari. Selain sanggar tari, padepokan itu juga melayani usaha penyewaan alat musik gamelan.
"Mengelola usaha gamelan, jadi ini sanggar untuk latihan tari dan juga latihan gamelan. Saya tahunya baik-baik saja," kata Raslim, Kamis (4/2).
Polisi memeriksa lokasi satu keluarga yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya yang juga merupakan Padepokan Seni, di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Padepokan ini, terletak di sebuah lingkungan yang sepi yang jauh dari keramaian penduduk. Di samping padepokan itu terdapat kebun dan juga area persawahan
ADVERTISEMENT
"Ya memang lingkungannya sepi dan jauh dari penduduk karena ini kawasan baru," jelas dia.
Raslim mengatakan padepokan itu diperkirakan baru dibangun oleh Anom dan keluarganya pada sekitar tahun 2019. Raslim tak begitu hafal silsilah keluarga Anom. Dia juga tak mau berkata detail soal padepokan itu karena mengeklaim belum lama menjabat sebagai kepala desa.
Namun, dengan adanya insiden ini, Raslim mengatakan pihak desa berencana mengaktifkan lagi kegiatan siskamling atau ronda malam untuk mencegah hal buruk semacam ini terjadi lagi.
"Paling tidak nanti ada semacam jaga malam, siskamling lah," imbuhnya.