Tentara Korut Diduga Bunuh dan Bakar Pejabat Kementerian Korsel

24 September 2020 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tentara Korea Utara. Rudal terbaru Korea Utara Foto: REUTERS/Damir Sagolj
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tentara Korea Utara. Rudal terbaru Korea Utara Foto: REUTERS/Damir Sagolj
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat Korea Selatan hilang saat berpatroli di perairan perbatasan dengan Korea Utara. Ia diduga ditembak hingga tewas oleh tentara Korut.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh pejabat militer Korea Selatan pada Kamis (24/9). Pejabat Militer Korsel menduga jenazah pejabat itu sudah dibakar oleh tentara Korut.
Mengutip Reuters, pihak militer Korsel tidak menjelaskan mengapa pejabat itu sampai memasuki perairan Korut.
Korban berusia 47 tahun itu merupakan pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan. Ia menghilang dari kapal patroli di Laut Kuning dekat Pulau Soyeonpyeongdo pada Senin (21/9).
Lokasi korban hilang diperkirakan sekitar 10 kilometer selatan Garis Batas Utara (NLL). Wilayah itu merupakan zona demarkasi militer Korut dan Korsel.
"Korea Utara menemukan pria itu di perairannya dan melakukan tindakan brutal dengan menembaknya dan membakar tubuhnya, menurut analisis intelijen menyeluruh militer kami," kata Kementerian Pertahanan Korsel dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Yonhap.
ADVERTISEMENT
"Militer kami mengutuk keras tindakan brutal tersebut dan mendesak Korea Utara untuk memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," lanjut pernyataan itu.
Belum ada informasi resmi mengapa korban ditembak, namun diperkirakan sesuai perintah tembak yang diberlakukan di daerah perbatasan untuk mencegah wabah COVID-19.
Komandan militer AS di Korea Selatan mengatakan awal bulan ini bahwa pasukan Korea Utara telah diberi ‘perintah tembak-untuk-membunuh’ demi mencegah masuknya virus corona ke negara itu.
Kapal perang angkatan laut Republik Korea DDG-991. Foto: Shutterstock
Militer Korea Selatan juga sedang menginvestigasi untuk menentukan apakah pejabat itu terbawa arus ke perairan Korea Utara secara tidak sengaja atau berusaha membelot ke Utara.
Sebelumnya pada Juli lalu seorang pria yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu, dilaporkan kembali ke Korut. Saat membelot pria itu diduga sedang mengidap virus corona.
ADVERTISEMENT
Kedatangannya mendorong pejabat Korea Utara untuk melakukan lockdown di kota perbatasan Kaesong dan mengkarantina ribuan orang karena khawatir dia mungkin terkena virus corona.
Selain itu pekan lalu, polisi Korea Selatan menangkap seorang pembelot yang diduga mencoba kembali ke Korea Utara dengan membobol tempat pelatihan militer di kota perbatasan Cheorwon, Korea Selatan.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona