Terawan Diminta Cepat Beri Izin PSBB untuk Daerah Zona Merah Corona

7 April 2020 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto saat forum pimpinan Redaksi terkait isu aktual di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto saat forum pimpinan Redaksi terkait isu aktual di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie mendesak Kementerian Kesehatan tidak berbelit-belit dalam mengeluarkan izin pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemberian izin PSBB harus dikebut khususnya di sejumlah daerah yang termasuk dalam zona merah penyebaran virus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Syarief menilai gerak cepat pemerintah harus dilakukan mengingat jumlah pasien yang positif virus corona di Indonesia terus melonjak. Hingga Senin (6/4), pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 2.491 orang. Dari jumlah itu, 209 orang di antaranya meninggal dunia dan 192 pasien dinyatakan sembuh.
Infografik Karantina Wilayah vs PSBB, Lebih Baik Mana? Foto: Kiagoos Aulianshah/kumparan
"Saya kira yang paling penting sekarang ini menteri kesehatan itu mempercepat untuk memberi (izin) daerah-daerah yang sudah dianggap perlu untuk melakukan PSBB, itu dikeluarkan," ujar Syarief saat dihubungi, Selasa (7/4).
Anggota DPR Fraksi NasDem itu pun mengkritisi banyaknya persyaratan teknis yang wajib dipenuhi pemda jika ingin mendapat izin pemberlakuan PSBB. Menurut dia, pemerintah harusnya dapat mengambil langkah cepat penerapan PSBB dengan hanya melihat angka persebaran pasien positif terinfeksi corona.
ADVERTISEMENT
Komisi V berpandangan data yang terlalu rinci justru akan menyulitkan tiap daerah. Sehingga PSBB yang diharapkan dapat mencegah penyebaran virus corona tidak akan efektif.
"Kalau memang harus menggunakan data-data yang rigid, saya kira sulit karena kita ini kan tidak bisa bekerja secara normal. Artinya sekarang ini dalam keadaan yang cukup mengkhawatirkan sehingga kerja kita harus tidak bisa yang normal seperti itu," ucap Syarief.
"Yang penting bagaimana daerah itu yang sudah terpapar. Macam DKI ini ya sudah harus untuk melakukan PSBB itu," sambungnya.
=======