Terawan Sarankan Tahapan Pilkada 2020 Tunggu Pandemi Corona Berakhir

16 Mei 2020 18:50 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto saat forum pimpinan Redaksi terkait isu aktual di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto saat forum pimpinan Redaksi terkait isu aktual di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyarankan agar pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang sedianya dilakukan pada 2020, mulai diselenggarakan setelah status pandemi COVID-19 berakhir. KPU sebelumnya berencana memulai tahapan Pilkada Serentak pada 6 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
"Ini (COVID-19) bukan sekadar bencana keadaan darurat bencana non-alam saja, tetapi ini adalah pandemi dunia. Sehingga, mohon dipertimbangkan apakah kita (bisa) merencanakan itu setelah pandemi dunianya dicabut," kata Menkes Terawan dalam Uji Publik Rancangan Peraturan KPU tentang Pilkada Serentak Tahun 2020, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (16/5).
Terawan menyarankan tahapan pilkada itu dimulai kembali bila status pandemi berakhir, maka setidaknya levelnya akan turun menjadi endemi atau wabah tingkat nasional. Sehingga bisa diprediksi kapan berakhirnya COVID-19.
"Setelah pandemi dunianya ini dicabut oleh WHO, atau tidak pandemi lagi, mungkin kita bisa melakukan pentahapan; karena jadinya endemi atau wabah yang sifatnya nasional, sehingga kita bisa memprediksikan," ujarnya.
Terawan mengatakan jika status pandemi, yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) belum dicabut, maka situasi kesehatan dan kebijakan negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia, tidak bisa dipastikan.
ADVERTISEMENT
"Soalnya, kalau pandeminya belum berhenti, pandemi yang ditetapkan WHO ini belum berhenti, rasanya semuanya masih unpredictable, karena ini adalah situasi dunia," ucap Terawan.
Jika kegiatan politik tersebut tetap dilakukan di masa pandemi, lanjut dokter militer itu, maka akan menjadi tidak etis karena negara-negara lain masih berkutat dengan upaya penanganan pandemi virus corona.
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.