Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto- DPR

Terawan: Selain Tenaga Medis, Pekerja 18-59 Tahun Prioritas Diberi Vaksin Corona

1 Oktober 2020 10:23 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Foto: Maritim.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Foto: Maritim.go.id
ADVERTISEMENT
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan memimpin rapat koordinasi persiapan program vaksinasi corona, Rabu (30/9). Menurutnya, persiapan ke arah sana harus disiapkan secara matang.
ADVERTISEMENT
“Saat ini vaksin menjadi hal yang sangat penting bagi kita. Oleh karena itu, prioritas utama kita saat ini adalah pemantapan dalam logistik, target penerima, serta mekanisme vaksinasi yang akan kita laksanakan,” ujar Luhut saat membuka rapat, dalam rilis di situs Kemenko Marves, Kamis (1/10).
Dalam rapat itu turut hadir Menkes Terawan Agus Putranto, Menlu Retno Marsudi, Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo hingga Kepala BPOM Penny Lukito.
Menanggapi ucapan Menko Luhut, Terawan memaparkan prioritas dari target penerima vaksin tersebut.
“Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun,” sebutnya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) berbincang dengan anggota Komisi IX DPR sebelum mengikuti Rapat Dengar Pandapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/Antara Foto
Hingga saat ini, menurut Menkes Terawan kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis.
ADVERTISEMENT
“Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin,” jelasnya.
Penyediaan vaksin ini dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Kepala BOPM, serta Kepala BNPB.
Dijelaskan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.
Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar lembaga BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.
Sedikitnya dua puskesmas telah disiapkan untuk menjadi tempat simulasi, yaitu Puskesmas Abiansemal di Kabupaten Badung, Bali, serta Puskesmas Tanah Sereal di Kota Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, nantinya setiap penerima vaksin akan mendapat dua dosis.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten