Terawan: Sudah Tersedia 40.829 Tempat Tidur di Rumah Sakit Rujukan Corona

2 April 2020 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Terawan memakai masker saat mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terima alat kesehatan dari China.  Foto: Dok. TNI AU
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Terawan memakai masker saat mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terima alat kesehatan dari China. Foto: Dok. TNI AU
ADVERTISEMENT
Komisi IX DPR menggelar rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara virtual melalui teleconference, Kamis (2/4). Dalam rapat kerja tersebut, Terawan menjelaskan sejumlah persiapan pemerintah apabila terjadi lonjakan pasien corona.
ADVERTISEMENT
Menurut Terawan, untuk saat ini kesediaan tempat tidur secara nasional sebanyak 276.458. Sebanyak 40.829 di antaranya sudah tersedia di 132 rumah sakit rujukan corona.
"Mengenai kebutuhan sistem kesehatan di Indonesia ada beberapa skenario telah disusun untuk menahan laju perkembangan COVID-19, ini untuk memprediksi terjadinya lonjakan pasien di rumah sakit," kata Terawan.
"Ketersediaan tempat tidur saat ini secara nasional sebanyak 276.458 tempat tidur. Untuk ketersediaan tempat tidur pada 132 rumah sakit rujukan telah disiapkan 40.829 tempat tidur," lanjutnya.
Rapat kerja komisi IX DPR bersama Menkes Terawan dan Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo secara virtual. Foto: Dok: Komisi IX
Terawan mengatakan, untuk pemenuhan fasilitas kesehatan tersebut berasal dari kebutuhan anggaran penanganan COVID-19.
"Sumber pemenuhan kebutuhan anggaran dari COVID-19 berasal dari refocusing kegiatan dan realokasi kegiatan. Yang kedua dana siap pakai di BNPB dan sumber lainnya yang semuanya dikelola dan kita berfokus bersama-sama dalam sinkronisasi gugus tugas," jelas Terawan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam rapat kerja yang sama, Ketua Gugus Tugas COVID-19 Doni Monardo memprediksi sebanyak 50 persen masyarakat perkotaan tidak akan memprediksi wabah corona diprediksi mencapai 27.300 kasus di akhir April, dan puncaknya Juni.