Terinfeksi COVID-19, Eks Presiden Chad Meninggal di Penjara Senegal
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Pria yang meninggal di usia 79 tahun itu sedang menjalani hukuman seumur hidup di Senegal, akibat terbukti melakukan pelanggaran kemanusiaan berat.
Kabar kematian Habre disampaikan Konsulat Chad di Senegal kepada kantor berita AFP. Sebelum meninggal, Habre sempat mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di ibu kota Dakar.
Informasi kematian Habre turut disampaikan oleh Menteri Hukum Senegal, Malick Sall.
"Habre sudah berada di tangan Tuhan," kata Sall seperti dikutip dari AFP.
Sementara itu, pemimpin junta militer Chad, Mahamat Idris Deby, secara resmi menyampaikan duka mendalam bagi keluarga Habre.
"Tuhan yang memiliki kita dan kepadanya kita akan kembali," ucap Deby singkat.
Habre berkuasa di Chad pada 1982. Selama sewindu memimpin Chad, Habre memerintah dengan tangan besi.
ADVERTISEMENT
Pada 1990 kekuasaan Habre digulingkan oleh ayah Mahamat Deby, Idris Deby. Habre lalu memilih kabur ke Senegal usai terguling.
Sempat hidup tenang di Senegal, pada 2013 Uni Afrika menyelidiki dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Habre. Salah satu pelanggaran termasuk pembantaian 40 ribu warga selama berkuasa
Pada 2016 lewat pengadilan khusus yang dibentuk Uni Afrika, Habre divonis penjara seumur hidup.