Teror Air Keras di Jakbar: Kepala Sakinah Berbusa dan Melepuh

12 November 2019 15:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sakinah, tukang sayur korban penyiraman air keras. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sakinah, tukang sayur korban penyiraman air keras. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Byurr.... Sakinah kaget. "Kok tidak ada hujan tiba-tiba kepalanya terguyur air," kata Sakinah bercerita, ia mengingat betul kejadian empat hari lalu, Jumat (8/11). Ia sekonyong-konyong disiram cairan kimia oleh laki-laki pengendara motor yang tak dikenalnya.
ADVERTISEMENT
Awalnya muncul sensasi dingin dari cairan tersebut yang kemudian berubah menjadi rasa panas menjalar ke bagian tubuhnya yang tersiram.
Sakinah melihat sekeliling. Di seberang, ada dua orang tetangganya sedang berbincang, dia panggil mereka.
Luka penyiraman air keras di tubuh Sakinah. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
"Mba Yat, Mba Yat, ini kok saya diguyur orang, saya diguyur apa ini, Mba Yat?" kata Sakinah kapada Yatmi. Yatmi dan Suratmi langsung menghampiri dan memeriksa kondisi Sakinah.
Mereka panik. Sakinah mengaku merasakan panas seperti terbakar, padahal saat itu mereka tidak melihat reaksi apa pun di kulit Sakinah.
Luka penyiraman air keras di tubuh Sakinah. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
Ratmi membantu Sakinah membuka bajunya. Ia lalu menyiramkan air minum ke kepala Sakinah.
"Bude lap kepalanya pakai baju, lalu saya basuh pakai air minum, lho, kok, malah berbusa dan melepuh," tutur Suratmi kepada kumparan di kediaman Sakinah, Jalan Haji Taat, Meruya Utara, Jakarta, Selasa (12/11).
Suratmi, saksi penyiraman air keras pada Sakinah. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
Saat mengelap kepalanya dengan baju, rambut Sakinah ikut rontok terbawa. Melihat reaksi tersebut, Yatmi langsung berlari memanggil anak Sakinah. Sedangkan Suratmi menemani Sakinah --yang masih di lokasi kejadian-- melihat orang-orang yang lalu lalang mulai mengerubungi Sakinah.
ADVERTISEMENT
Yatmi kembali bersama anak-anak Sakinah, mereka langsung membawanya ke klinik sekitar dengan berjalan kaki.
Sakinah, korban penyiraman air keras saat mendorong grobak sayurnya. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
[•••]
Peristiwa itu terjadi saat Sakinah pulang jualan sayur. Setelah keliling kompleks sejak jam 17.00 WIB, sayurnya belum juga habis. Tapi hari sudah telanjur gelap, ia harus pulang, lagi pula sudah tidak ada lagi pembeli.
Dia berjalan melewati Jalan Aries Utama, Meruya Utara. Jalan yang setiap harinya ia lewati, hanya sekitar 500 meter dari rumahnya.
Sakinah, tukang sayur korban penyiraman air keras. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
Malam itu kondisi jalanan terbilang ramai lalu lalang motor yang memilih masuk ke jalanan kompleks untuk menghindari macet. Sakinah mendorong gerobaknya santai, hingga tiba-tiba, terjadi penyiraman tersebut. Pelaku datang dari arah belakang dan menyiramkan cairain kimia keras ke kepalanya.
Sekelebat Sakinah melihat laki-laki pengendara motor yang mengenakan kaos merah menjadi satu-satunya orang yang ia curigai.
ADVERTISEMENT
[•••]
Ia terluka di kepala, bagian leher belakang hingga ke punggung, dahi hingga ke wajah, dan beberapa cipratan di tangan bagian kanan.
Hingga saat ini, Sakinah belum tahu siapa pelaku dan apa motifnya. Ia juga tak mencurigai siapa pun. Selama 25 tahun tinggal di kawasan tersebut, Sakinah tak pernah memiliki musuh. Hubungan dengan tetangga dan para pelanggan sayurnya juga selalu baik-baik saja.
"Saya tidak pernah ribut, tidak pernah punya punya musuh, apalagi saingan jualan sayur, wong jualan saya saja sepi," ujarnya.
[...]
Penyerangan cairan kimia diduga air keras ini bukan kali pertama terjadi di Jakarta Barat. Tak hanya Sakinah, dalam sepekan terakhir, sudah ada dua orang lainnya yang menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah dua siswa SMP di Kebon Jeruk. Keduanya disiram cairan kimia saat sedang jalan pulang menuju rumah usai sekolah. Dengan mengendarai sepeda motor, seseorang datang ke arah mereka dan langsung menyiram cairan kimia itu.
Polisi kini masih memburu pelaku. Termasuk menelusuri rekaman CCTV.
"Polda mem-back up untuk menangkap pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Sakinah, tukang sayur korban penyiraman air keras. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan