Teror Molotov Beruntun ke PDIP: 2 Hari Berturut hingga Disebut Melebihi PKI

30 Juli 2020 6:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Markas PDIP di Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal. Aksi teror ini terjadi pada Selasa (28/7) dan Rabu (29/7).
ADVERTISEMENT
Markas DPC PDIP Megamendung, Kabupaten Bogor lebih dulu diteror pada Selasa (28/7) dini hari. Beruntung markas yang juga rumah pribadi Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor Rosenfield Panjaitan itu tak ada kerusakan parah.
Hanya bagian kaca jendela retak, lantai depan rumah gosong dan mobil tua yang terparkir di halaman rumah itu bagian belakangnya gosong terbakar bom molotov.
Kapolsek Megamendung, AKP Budi Santoso mengatakan institusinya saat ini sedang menelusuri siapa pelempar tiga bom molotov ke rumah Rosenfield.
Menurut dia, bom molotov yang dilempar ke rumah kader PDIP itu seukuran botol minuman Kratingdaeng.
Molotov Kembali Menyasar PDIP, Kali Ini di Cileungsi
Markas PDIP di Bogor kembali mendapat teror pelemparan bom molotov. Setelah sebelumnya di Megamendung, hari ini Rabu (29/7), giliran kantor Sekretariat Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Cileungsi yang juga dilempari tiga bom molotov.
ADVERTISEMENT
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Letupan bom molotov hanya membuat gosong sebagian tembok kantor Sekretariat PAC PDIP Kecamatan Cileungsi.
Bom molotov meledak di pac PDIP Cileungsi. Foto: kumparan
Menurut keterangan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bogor, peristiwa pelemparan bom molotov terjadi pada Rabu (29/7) sekitar pukul 02.00 WIB.
"Hal itu berdasarkan laporan dari Muad Khalim, yang merupakan Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor yang juga Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Bogor," jelas HR Bayu Syahjohan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/7).
Dikatakannya, ada 3 bom molotov yang dilemparkan ke Sekretariat PAC PDIP Cileungsi yang memang berada tepat di depan kediaman keluarga Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor.
"Dari ketiga bom molotov tersebut, 2 yang meledak dan 1 bom lagi tidak meledak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," ungkap Bayu.
ADVERTISEMENT
Respons PDIP
PDIP Bogor: Tindakan Pelempar Molotov Melebihi PKI
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bogor Bayu Syahjohan mengecam keras aksi teror tersebut. Terlebih aksi ini terjadi saat PDIP baru saja memperingati peristiwa Kudatuli, penyerangan kantor DPP PDIP 27 Juli 1996.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan partai melalui ketua DPD PDIP Jawa Barat, dan arahan dari pimpinan adalah tetap menjalankan proses hukum serta mengawalnya," ujar Bayu dalam pesan tertulis, Rabu (29/7).
"Adapun untuk sikap partai, kami dimintakan untuk setiap pengurus maupun kader bersiaga dengan tidak menuduh kepada pihak mana pun juga dan tidak bertindak sendiri-sendiri,".
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
Dia meminta kadernya untuk selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika terjadi hal-hal serupa. Bayu menyebut, pelaku adalah orang-orang tak bertanggung jawab dan pengecut.
ADVERTISEMENT
"Mungkin saja dilakukan oleh oknum yang menyatakan bahwa kami PKI, padahal tindakan mereka melebihi PKI," kata Bayu.
"Tidak ada satu pun di antara pengurus kami yang berperilaku seperti PKI, apalagi anggotanya. PKI sudah musnah, justru pengadu domba inilah terlebih otak dan pendananya yang ingin NKRI terpecah. Ibu Ketua Umum selalu menyikapi setiap persoalan diarahkan kepada proses hukum yang berlaku," beber Bayu.
PDIP Jabar: Ada Gerakan Teror Terus Menerus ke PDIP
Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono menyebut, aksi itu merupakan bukti masih adanya teror ke PDIP. Terlebih menurut Ono, PDIP baru saja memperingati peristiwa Kudatuli pada Senin (27/7). Peristiwa Kudatuli adalah penyerangan dan perebutan kantor DPP PDIP yang terjadi pada 27 Juli 1996.
ADVERTISEMENT
"Hal ini sungguh menunjukkan bahwa saat ini ada gerakan teror yang terus menerus dilakukan kepada PDI Perjuangan yang dimulai dari pembakaran bendera partai saat demo penolakan RUU HIP," kata Ono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/7).
Ono meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Namun dia juga mengingatkan seluruh kadernya khususnya di Kabupaten Bogor, untuk tidak terprovokasi. PDIP menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke polisi.
Kondisi rumah yang juga Kantor Sekretariat DPC PDIP Megamendung Bogor usai dilempari bom molotov. Foto: Dok. Istimewa
Selain itu pihaknya juga membuka ruang dialog kepada siapa pun. Sehingga jika ada masalah-masalah yang dianggap merugikan rakyat, diminta didiskusikan terlebih dahulu.
"PDI Perjuangan Jawa Barat selalu membuka ruang dialog kepada pihak manapun untuk mendiskusikan masalah-masalah rakyat untuk diselesaikan. Sehingga tidak ada masalah satupun yang tidak bisa diselesaikan dan diharapkan tidak ada kejadian kekerasan serupa lagi ke depannya," tutur Ono.
ADVERTISEMENT
Hasto Kecam Pelemparan Molotov di 2 Kantor PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pelemparan bom molotov merupakan tindakan pengecut dan memiliki motif tertentu.
"PDIP menentang berbagai bentuk teror. Pelemparan bom molotov tindakan pengecut, dan memiliki motif ideologis. Serangan ke kantor PAC tersebut adalah serangan atas demokrasi, serangan terhadap kemanusiaan, dan serangan atas tatanan kehidupan masyarakat yang mendambakan hidup tenteram," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/7).
Hasto saat diwawancarai usai memimpin rapat kerja (Rakerda) I DPD PDIP Sumut di Hotel Polonia, Medan, Sabtu (8/2). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Hasto menuturkan pihaknya tak pernah terusik dan takut terhadap aksi teror yang dilakukan oleh pihak tertentu. Dia menuturkan PDIP akan tetap solid dan memegang teguh Pancasila sebagai ideologi partai.
"Karena itulah terhadap aksi teror tersebut, tidak akan pernah menyurutkan semangat juang kami. Terlebih atas penghormatan masyarakat Indonesia yang menempatkan PDIP sebagai Partai Nasionalis Soekarnois. PDIP partai grass root, tidak kenal mundur dan takut," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Hasto pun mengatakan partai telah menginstruksikan seluruh kader partai hingga simpatisan untuk tetap tenang menghadapi aksi teror yang terjadi di Bogor. Dia juga berharap aksi teror yang dialami kantor PAC PDIP dapat diproses secara hukum agar tidak mengganggu ketentraman masyarakat.