Terpeleset Saat Main Hujan, Bocah Tenggelam di Got KBT Cipinang

6 November 2019 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tenggelam Foto: Thinkstock
Tim SAR Gabungan mencari Ahdan Chaerul Azam, bocah laki-laki berusia 10 tahun yang tenggelam di saluran got yang menghubungkan aliran kali Kanal Banjir Timur (KBT) di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari rilis Basarnas Jakarta, kejadian bermula ketika Azam tidak bisa pulang ke rumahnya usai mengikuti salat Magrib karena hujan, Selasa (5/11). Berdasarkan keterangan saksi, Azam pun ikut bermain hujan bersama dengan teman-temannya.
Ketika sedang asyik bermain, Azam tiba-tiba terpeleset dan terperosok ke dalam saluran got yang berukuran lebar 1 meter dan kedalaman 1 meter. Azam diduga terseret arus yang cukup deras karena pada saat itu debit air di selokan meningkat.
Tim SAR Gabungan mencari bocah yang tenggelam di aliran BKT. Foto: Dok. Basarnas Jakarta
Warga kemudian melakukan pencarian dan tidak membuahkan hasil hingga malam hari. Warga akhirnya melaporkan kejadian ini kepada instansi terkait dan ditangani oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta.
“Pagi ini kita akan lakukan pencarian terhadap korban dengan mengirimkan tim rescue menuju lokasi kejadian dan melakukan koordinasi dengan unsur yang sudah ada di lapangan untuk menentukan rencana operasi SAR,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Hendra Sudirman, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/11).
Tim SAR Gabungan mencari bocah yang tenggelam di aliran BKT. Foto: Dok. Basarnas Jakarta
ADVERTISEMENT
Hendra menjelaskan, pencarian akan dilakukan dengan membagi tim menjadi dua. Tim pertama akan melakukan pencarian melakukan perahu karet untuk menyisir area dari pertemuan saluran got dengan aliran kali KBT hingga pintu air Malaka sejauh 4 km. Sementara tim kedua akan melakukan penyisiran dengan Explore SAR (E-SAR) di saluran got dari lokasi kejadian hingga Kali KBT karena debit air saat ini sedang surut.
Operasi ini melibatkan 30 orang yang terdiri dari dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Polsek Jatinegara, Sudin Damkar Jakarta Timur, KORGAD, SAR MTA, dan masyarakat setempat. Hingga laporan ini diturunkan korban masih belum ditemukan.