Tersangka Bentrokan Cianjur-Sukabumi Bertambah 5 Orang, 2 Pelaku Masih Buron

28 September 2021 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi siaga di lokasi bentrok 2 ormas di perbatasan Cianjur-Sukabumi.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi siaga di lokasi bentrok 2 ormas di perbatasan Cianjur-Sukabumi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Jumlah tersangka bentrokan yang melibatkan dua ormas di perbatasan Cianjur-Sukabumi, Jabar, bertambah menjadi lima orang. Ada satu tersangka baru yang diumumkan hari ini, Selasa (28/9).
ADVERTISEMENT
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan tersangka tersebut merupakan anggota ormas Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB). Mereka berinisial PY, JS, MR, AH, dan HS.
"Dua pelaku lainnya masih kita kejar. Identitasnya sudah dikantongi," ujar Doni kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolres Cianjur, Selasa (28/9).
Ia menambahkan, tersangka tersebut diduga melakukan penganiayaan dengan senjata tajam dan tumpul hingga korban meninggal dunia.
"Korban mengalami luka bacok di sejumlah bagian tubuh, meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ujarnya.
Dari tangan para tersangka, lanjut Doni, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya golok, celurit, samurai, kayu serta bambu.
"Para tersangka ini punya peran masing-masing, ada yang membacok, melakukan pemukulan dengan tangan kosong dan benda tumpul, dan yang mengendarai mobil, dan mereka bersama-sama melakukan penganiayaan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Para tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 170 KUHPidana terkait pengeroyokan dan Undang-Undang Darurat dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.
Bentrokan terjadi di perbatasan Cianjur-Sukabumi, Jabar, Mingu (26/9). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, polisi telah menetapkan empat dari enam pelaku yang diduga terlibat dalam bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dan BPPKB.
Bentrokan yang terjadi di tapal batas Cianjur-Sukabumi, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, itu mengakibatkan satu orang tewas.
Polisi mengatakan bentrokan pada Minggu (26/9) itu merupakan imbas dari kejadian serupa yang terjadi di Sumedang.