Terus Merugi, DPRD DKI Minta Dharma Jaya Lebih Inovatif

14 Februari 2022 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja merawat sapi untuk kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, Senin (19/7/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja merawat sapi untuk kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, Senin (19/7/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Perumda Dharma Jaya untuk melakukan inovasi dan terobosan baru. Ini harus dilakukan untuk mencapai target laba produktif tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Saya minta terobosan yang mereka rencanakan termasuk pembangunan daripada peningkatan cool storage sama alat produksi mereka, supaya benar-benar dimodernisasi, sehingga bisa mengikuti persaingan di pasar perdagangan daging,” ujar Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga, di gedung DPRD DKI Jakarta dikutip dari dprd-dkijakartaprov.go.id, Senin (14/2).
Komisi B juga menyoroti kerugian yang terus dialami Dharma Jaya selama 2 tahun belakangan ini akibat pandemi COVID-19.
Pekerja mengecek alat pemotong di salah satu area Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta, Senin (19/7/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Sebagai informasi, pada tahun 2020 Dharma Jaya diketahui merugi Rp 17,6 miliar dan pada tahun 2021 Dharma Jaya kembali merugi Rp 17,4 miliar.
Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta telah menyepakati pembentukan Dharma Jaya menjadi perusahaan umum daerah atau Perumda.
Hal ini dilakukan agar usaha yang bergerak di bidang pangan khususnya hewani ini dapat mengajukan penyesuaian modal dasar sampai Rp 2 triliun.
Pekerja mengemas daging sapi kurban menggunakan besek bambu di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
“Mudah-mudahan kita bisa mendorong dengan pemberian PMD, karena memang Dharma Jaya ini kita harapkan bisa jadi penyeimbang harga pokok hewani di Jakarta,” lanjut Pandapotan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan kerugian yang dialami Dharma Jaya 2 tahun ini disebabkan oleh turunnya minat beli masyarakat selama pandemi COVID-19.
Raditya mengatakan saat ini Dharma Jaya sedang mengembangkan kerja sama kemitraan untuk mendapatkan pasokan bahan baku yang berkualitas sehingga memiliki daya saing.
“Kami juga akan menggencarkan penjualan komersil berbasis online dan mengupayakan pelaksanaan kembali program pangan bersubsidi,” pungkasnya.