Tes Corona di DIY Menurun Drastis Selama Dua Hari, Ini Faktornya

15 Februari 2021 20:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program vaksinasi corona massal Nakes di Graha Sabha Kampus UGM Yogyakarta, Kamis (28/1). Foto: Kemkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Program vaksinasi corona massal Nakes di Graha Sabha Kampus UGM Yogyakarta, Kamis (28/1). Foto: Kemkes RI
ADVERTISEMENT
Jumlah tes PCR pemeriksaan sampel atau spesimen di DIY menurun drastis selama dua hari ini. Pada 14 Februari, hanya 665 sampel yang diperiksa sedangkan pada 15 Februari, hanya ada 688 sampel yang diperiksa.
ADVERTISEMENT
Dari laporan harian corona di DIY, dua hari ini jumlah pemeriksaan sampel menjadi yang terendah di bulan ini. Pada 1-13 Februari setidaknya sampel yang diperiksa tidak kurang dari 1.000.
Ambil contoh pada 10 Februari, di provinsi itu ada 1.103 sampel yang diperiksa. Kemudian pada 11 Februari total ada 1.093 sampel diperiksa.
Lalu pada 12 Februari setidaknya 1.047 sampel diperiksa dan pada 13 Februari ada 1.027 sampel diperiksa.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, mengakui penurunan sampel terjadi selama dua hari ini. Penyebabnya sampel yang dikirim ke laboratorium juga mengalami penurunan.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"2 hari ini ya (menurun). Mungkin karena tracing kontak kasus positif yang kasusnya juga menurun, ya, dilihat dari jumlah sampel yang dikirim ke laboratorium rujukan juga mengalami penurunan," kata Berty dalam pesan tertulisnya, Senin (15/2).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pemeriksaan mandiri masyarakat di beberapa laboratorium juga menurun. Kemungkinan hal ini disebabkan banyak masyarakat yang mulai menggunakan rapid test antigen.
"Juga yang periksa mandiri ke beberapa laboratorium untuk PCR mengalami penurunan. Terkait peraturan penggunaan rapid antigen juga," ungkapnya.
Meski keputusan baru Menkes menyebut tracing boleh menggunakan rapid test antigen, namun belum semuanya diterapkan di DIY.
"Antigen positif (tetap) di-PCR," ungkapnya.
Sementara Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, sejauh ini penduduk yang diperiksa PCR di DIY masih di atas standar WHO yaitu 1/1000 penduduk diperiksa PCR per minggu. Dengan jumlah penduduk di DIY 3,8 juta, maka per hari harus ada 555 orang diperiksa sampelnya.
"Kalau dari sisi spesimen (sampel) kita di atas ketentuan WHO. Ketentuan WHO itu 1 minggu kan 1/1000. Itu kan (lebih dari) 555 per hari kita," kata dia.
ADVERTISEMENT
Aji mengingatkan bahwa tes paling efektif adalah testing yang dilakukan berdasarkan tracing.
"Dari sisi jumlah saya kira tidak ada persoalan dan melakukan testing yang acak sebetulnya tidak efektif. Testing yang paling bagus adalah testing yang dilakukan karena tracing," pungkasnya.
Sementara untuk hari ini, kasus positif corona di DIY sebanyak 25.168 kasus dengan 5.763 kasus aktif. Pasien corona yang sembuh mencapai 18.810, sementara 595 meninggal dunia.
Untuk case recovery rate mencapai 74,74 persen dengan case fatality rate 2,36 persen. Sementara total sampel diperiksa adalah 202.976.