Tes Corona RI Sudah 96,35% Standar WHO, tapi Penularan Kian Tak Terkendali

8 Desember 2020 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, menyampaikan peningkatan jumlah testing di Indonesia semakin membaik. Bahkan, testing sudah kian mendekati 100 persen sesuai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
ADVERTISEMENT
"Pada minggu pertama Desember 2020, jumlah testing di Indonesia 96,35 persen dan semakin mendekati target WHO," kata Prof Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/12).
Meski testing sudah menunjukkan prestasi yang baik, sayangnya tidak diikuti dengan laju kasus corona yang justru semakin meningkat.
Hal ini disayangkan Wiku mengingat penambahan harian kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Bahkan, penambahan kasus harian masih di kisaran 5.000 kasus.
Seorang petugas medis mengambil sampel dari seorang siswa sekolah menengah untuk menguji virus Corona, di Surabaya. Foto: AFP/JUNI KRISWANTO
"Namun, peningkatan testing ini juga diikuti tren peningkatan kasus positif yang makin memburuk. Seharusnya angka testing yang tinggi tidak diikuti peningkatan kasus positif. Artinya, tingkat penularan makin tidak terkendali," tuturnya.
Untuk mencegah terjadi penularan yang lebih besar, ia meminta kerja sama pemerintah daerah untuk menegakkan disiplin terhadap masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Tolong pengertiannya, tolong kerja sama yang serius. Jangan sampai kerja keras kita selama ini hilang percuma," tutup Wiku.
Jumlah testing sesuai standar WHO menyesuaikan dengan jumlah populasi Indonesia yang mencapai 267 juta jiwa. Artinya, diperlukan pemeriksaan PCR COVID-19 terhadap 267 ribu orang per minggu.
Capaian ini dinilai Satgas juga tidak mudah, mengingat sejumlah kendala masih terjadi. Seperti ketersediaan reagen, jumlah SDM, kapasitas pemeriksaan spesimen di laboratorium, hingga kondisi geografis Indonesia yang berbeda-beda.