Tes PCR Meningkat, tapi Positivity Rate di RI Hanya Turun 1 Persen dalam Sebulan

1 Juli 2020 12:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewi Nur Aisyah paparkan perkembangan positivity rate di Indonesia.  Foto: Youtube/@BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Nur Aisyah paparkan perkembangan positivity rate di Indonesia. Foto: Youtube/@BNPB
ADVERTISEMENT
Anggota tim pakar gugus tugas, Dewi Nur Aisyah, memberikan gambaran kondisi penanganan corona di Indonesia. Termasuk soal pertumbuhan positivity rate.
ADVERTISEMENT
Positivity rate adalah perbandingan jumlah orang dites dengan jumlah kasus positif. WHO menyebut, idealnya positivity rate di suatu negara 5 persen, dalam arti sudah berkategori aman.
Seperti apa kondisi di Indonesia?
"Di pertengahan Mei, kita lihat yang kotak biru (positivity) 13 persen, ada 3 448 orang positif dalam 1 minggu. 1 hari kurang lebih 400 sampai 500 positif. 26 ribu orang diperiksa saat itu (rata-rata 3.500 tes per hari)," kata Dewi di BNPB, Rabu (1/7).
Lalu, Dewi membandingkan dengan apa yang terjadi per 28 Juni. Tes PCR maupun TCM pun sudah meningkat, di kisaran 18-20 ribu per hari.
Memang ada penurunan, tapi belum signifikan. Hanya 1 persen.
ADVERTISEMENT
"Sampai 28 Juni ini angkanya 8.227 kasus positif dalam seminggu, berarti satu hari seribu orang. Tapi ternyata orang yang diperiksa 55 ribu, jadi positivity rate 12 persen," ungkap Dewi.
"Standar WHO itu 5 persen, cuma untuk ke sana butuh effort yang besar sekali. Kalau di Indonesia angka nasional 12 persen tapi kab/kota beda-beda," sambungnya.
Ia menjelaskan, dalam rangka surveilans, apabila orang yang diperiksa hanya yang sakit, pasti kasus positif lebih tinggi. Ketika angka positivity makin turun, artinya kita mencoba memeriksa mereka yang tanpa gejala.
"Maka dengan semakin banyak orang yang diperiksa berisiko rendah maka positivity ratenya juga turun," jelas dia.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.