Tetap Gelar Salat Jumat, Masjid Al Akbar Surabaya Siapkan Bilik Disinfektan

27 Maret 2020 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya di tengah pandemi corona, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya di tengah pandemi corona, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya tetap menggelar Salat Jumat berjemaah, Jumat (27/3). Jemaah pun memadati masjid terbesar di Surabaya itu di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Seperti gelaran Salat Jumat sebelumnya, jemaah harus melewati pemeriksaan thermal gun dan menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki ruang utama masjid.
Suasana Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya di tengah pandemi corona, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Selain itu, antar jemaah diberi jarak sekitar satu meter. Saat salat pun jemaah menggunakan masker. Lantai masjid pun tanpa karpet maupun sajadah. Jemaah juga melakukan qunut nazilah pada rakaat kedua Salat Jumat.
Namun ada yang berbeda dari minggu sebelumnya. Kali ini, takmir masjid menyiapkan bilik sterilisasi yang diisi dengan disinfektan. Jemaah wajib melewati bilik tersebut sebelum memasuki ruangan utama.
“Hari ini kita menerapkan bilik sterilisasi atau room disinfektan. Seluruh jemaah wajib melewati pintu yang ada room disinfektan. Kita siapkan empat buah,” ujar Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M Noor, di Masjid Al Akbar, Surabaya, Jumat (27/3).
Jemaah Masjid Al Akbar yang akan ikut Salat Jumat waijb masuk bilik disinfektan. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Suasana Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya di tengah pandemi corona, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Pada Salat Jemaah kali ini para jemaah juga diimbau untuk membawa masker sendiri. Namun, bila tak punya pihaknya tetap menyediakan.
ADVERTISEMENT
“Ada keterbatasan. Jemaah kita imbau untuk bawa sendiri. Ada yang bawa juga. Karena apa? Karena stok kami terbatas,” terangnya.
Suasana Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya di tengah pandemi corona, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Jumlah jemaah Salat Jumat kali ini lebih banyak dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, Helmy belum bisa merinci berapa jumlah jemaah pada Salat Jumat kali ini.
Meski demikian, ia mengakui ada penurunan jemaah dibanding sebelum virus corona mewabah.
“Kalau tidak ada corona mungkin 10 ribu lebih (jemaah), (sekarang) sekitar separuhnya, 5 ribu-an (jemaah),” bebernya.
Menurut Helmy, Masjid Al Akbar tetap menggelar Salat Jumat lantaran sudah berkoordinasi dengan MUI Jatim. Pihak masjid pun menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat untuk para jemaahnya.
“Kami udah koordinasi artinya kami tidak melanggar anjuran MUI (Jatim). Karena anjuran MUI juga hasil koordinasi Masjid Al Akbar. Jadi kami tidak menabrak mereka (MUI Jatim),” jelasnya.
Antrean jemaah yang akan Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Antrean jemaah yang akan Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (27/3). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur (MUI Jatim) mengimbau masjid besar untuk tidak menyelenggarakan Salat Jumat pada 27 Maret 2020. Alasannya, persebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Tausiyah III yang diterbitkan Kamis 26 Maret 2020, MUI Jatim menyebut masjid yang berada di daerah dengan potensi tingkat penularan sukar diprediksi dan dikendalikan dengan mobilisasi orang yang sulit dibatasi. Seperti masjid-masjid protokol, masjid di daerah wisata, dianjurkan mengambil keputusan untuk tidak menyelenggarakan Salat Jumat, dan kepada para jemahnya dipersilahkan melaksanakan Salat Zuhur di rumahnya masing-masing.
"Ini sifatnya anjuran, implementasi tergantung kebijakan takmir," kata Sekretaris Umum MUI Jatim Ainul Yaqin, Kamis (26/3).
Data per Kamis 27 Maret 2020, kasus positif virus corona di Jawa Timur sebanyak 59 orang. Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 3.055 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 221 orang.