Teten Respons Kritik MUI soal Menteri-menteri Tak Pakai Masker: Hanya Sesi Foto

24 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dengan menerapkan protokol kesehatan di Bali. Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dengan menerapkan protokol kesehatan di Bali. Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
Sekjen MUI Anwar Abas mengkritik menteri-menteri yang ikut dalam rapat koordinasi di Bali pada tanggal 21-22 Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Kritik muncul karena para menteri yang hadir yaitu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menristek Bambang Brodjonegoro, Menaker Ida Fauziah hingga Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dianggap tak menerapkan protokol kesehatan karena tak memakai masker. Foto para menteri Kabinet Indonesia Maju tersebut beredar di media sosial.
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) 2020 terkait Program Strategis Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Bali. Foto: Twitter/@airlangga-hrt
Menanggapi kritikan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan para menteri tetap menerapkan protokol kesehatan. Jika dalam foto yang beredar mereka tak memakai masker, Teten mengatakan, masker tak digunakan saat sesi foto.
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dengan menerapkan protokol kesehatan di Bali. Foto: Dok istimewa
Namun, saat kegiatan, semua menteri yang hadir memakai masker.
"Ini enggak benar (tak menerapkan protokol kesehatan). Semua pakai masker, hanya pada saat pengambilan foto saja masker dibuka untuk sementara," kata Teten kepada kumparan, Senin (24/8).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Teten lantas mengirimkan foto-foto pelaksanaan rapat para menteri di dalam ruangan. Dalam foto tersebut, para menteri memakai masker dan menjaga jarak.
"Itu contoh foto-fotonya. Di dalam ruangan pun ketika rakor kami pakai masker," ujarnya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat memebrikan keterangan di kantornya Selasa (5/5). Foto: Dok. Humas Kementerian Koperasi dan UKM
Sejauh ini, Teten menegaskan bahwa dia bersama rekan-rekannya tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, para menteri juga khawatir terpapar corona jika tak taat protokol.
"Iya betul. Kami juga takut terpapar COVID-19. Meskipun para menteri harus secara reguler di-swab dan rapid test," ujarnya.
"Kalau ratas atau ketemu Presiden wajib swab dan hasil swab hanya berlaku 7 hari, padahal umumnya berlaku 14 hari," tandasnya.
Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) 2020 terkait Program Strategis Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Bali. Foto: Twitter/@airlangga-hrt