Thailand Akan Segera Setujui Penggunaan Vaksin Moderna untuk Genjot Vaksinasi

8 Mei 2021 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Biksu Buddha menerima dosis vaksin virus corona di sebuah kuil di Bangkok, Thailand. Foto: Chalinee Thirasupa/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Biksu Buddha menerima dosis vaksin virus corona di sebuah kuil di Bangkok, Thailand. Foto: Chalinee Thirasupa/Reuters
ADVERTISEMENT
Vaksinasi corona masih terus berjalan di Thailand. Pemerintah Thailand pun tengah menawarkan vaksin Moderna kepada sebagian besar penduduknya.
ADVERTISEMENT
Upaya ini diluncurkan ketika pemerintah mendapatkan kritik dari publik karena lambatnya peluncuran vaksinasi gratis yang ditawarkan pemerintah. Saat ini vaksinasi memang sudah berjalan dan 1,73 juta suntikan sudah diberikan. Namun, jumlahnya kurang dari 1 persen populasi Thailand.
Dikutip dari Reuters, otoritas kesehatan masih belum memulai vaksinasi massal meskipun negara yang bergantung pada pariwisata itu tengah berjuang dengan gelombang ketiga infeksi COVID-19.
Pemerintah berharap 61 juta suntikan vaksin AstraZeneca bisa diproduksi secara lokal mulai Juni. Namun, vaksinasi ini dan vaksin dari Moderna tidak akan ditawarkan secara gratis.
Ilustrasi vaksin corona Moderna. Foto: Mussa Qawasma/REUTERS
Moderna bulan lalu mengajukan pendaftaran vaksin di Thailand dan akan segera disetujui. Hal ini diungkapkan Kepala Organisasi Farmasi Pemerintah, Withwoon Danwiboon.
"Yang kami harapkan dari Moderna adalah komitmennya terhadap seberapa cepat mereka akan membawa vaksinnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara perusahaan Bharat Biotech dari India sudah memulai proses aplikasi untuk pendaftaran vaksin. Sementara Sinopharm dari China belum mendaftar.
Hingga saat ini, Thailand baru menyetujui penggunaan vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memegang sertifikat usai disuntik vaksin corona AstraZeneca di Government House, Bangkok, Thailand, Selasa (16/3). Foto: Thailand Government House/via REUTERS
PM Prayuth Chan-ocha mengatakan Thailand akan mencoba mendapatkan lebih banyak vaksin, di luar dari pesanan 65 juta dosis.
"Target kami saat ini adalah 100 juta dosis vaksin, namun Thailand harus mempunyai 150 juta dosis atau lebih," tulisnya di Facebook.
Sebagaimana diketahui, kasus COVID-19 di Thailand semakin diperparah karena tingginya kasus akibat varian B117 dari Inggris, dengan lebih dari 52.000 infeksi dan 288 kematian hanya dalam lima minggu.
Hari ini, Thailand mencatat 2.419 kasus corona baru dan 19 kematian.
ADVERTISEMENT