Tiba di Indonesia, WNI Etty yang Lolos Hukuman Mati di Saudi Disambut Menaker

6 Juli 2020 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menaker Ida Fauziyah jemput Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi, Etty binti Toyib, di Bandara Soekarno Hatta. Foto: Dok. Kemenaker
zoom-in-whitePerbesar
Menaker Ida Fauziyah jemput Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi, Etty binti Toyib, di Bandara Soekarno Hatta. Foto: Dok. Kemenaker
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyambut langsung kedatangan Etty binti Toyib, pekerja migran Indonesia (PMI) di Bandara Soetta pada Senin (6/7) malam. Etty merupakan pekerja migran di Arab Saudi yang lolos dari hukuman mati.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, Ida mengungkapkan rasa syukurnya atas kepulangan Etty. Ia menyebut kepulangan Etty ini berkat partisipasi dan dukungan dari masyarakat.
"Saya sebagai pemerintah ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan, partisipasi masyarakat, terutama dari keluarga besar NU melalui LAZISNU,” kata Ida saat menyambut Etty.
Turut menjemput kepulangan Etty yakni Kepala BP2MI, Benny Ramdhani; Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid; anggota Komisi IX DPR, Anggia Ermarini dan Nihayatul Wafiroh.
Ida menegaskan, peran masyarakat dan advokasi dari perwakilan Indonesia untuk Arab Saudi sangat besar atas pembebasan dan kepulangan Etty ke Indonesia.
Menaker Ida Fauziyah jemput Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi, Etty binti Toyib, di Bandara Soekarno Hatta. Foto: Dok. Kemenaker
“Saya kira ini kerja teman-teman perwakilan kita yang sudah mengadvokasi kepada Bu Etty, dan akhirnya beliau dibebaskan dengan diyat yang harus dibayar. Diyat itu atas dukungan dari seluruh masyarakat, termasuk temen-temen Komisi IX yang mensupport juga,” kata Ida.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Etty merupakan PMI asal Majalengka, Jawa Barat, yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi berkat tebusan 4 juta riyal atau Rp 15,5 miliar.
Etty Toyyib merupakan PMI yang bekerja di Kota Taif, Arab Saudi. Pada 2001, Etty didakwa menjadi penyebab meninggalnya sang majikan, Faisal al-Ghamdi. Etty dituduh meracuni sang majikan.
Lebih lanjut, Ida menyatakan komitmennya untuk terus mengadvokasi PMI yang tengah mengalami masalah. Ia juga menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menjemput PMI yang mengalami masalah imigrasi di Malaysia.
Menaker Ida Fauziyah jemput Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi, Etty binti Toyib, di Bandara Soekarno Hatta. Foto: Dok. Kemenaker
“Dalam waktu dekat kami akan menjemput temen-temen yang mengalami masalah imigrasi di Malaysia yang alhamdulillah dibebaskan dengan tanpa denda. Itu juga atas kerja keras semua pihak melakukan diplomasi dengan temen-teman di Malaysia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ida menambahkan ke depan penempatan PMI akan dilakukan dengan Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) SPSK. Menurutnya dengan sistem tersebut, perlindungan terhadap PMI akan lebih maksimal karena berbadan hukum, bukan perorangan.
Sementara terkait permintaan pembukaan kembali penempatan PMI ke luar negeri, Ida mengatakan sebelum melakukan penempatan PMI, pihaknya masih berkoordinasi dan evaluasi dengan Gugus Tugas dan negara. Sebab pandemi COVID-19 masih belum mereda.
“Kami sedang menyusun protokol untuk penempatan kembali. Kami sedang koordinasi dengan gugus tugas menyangkut kesiapan negara penempatan. Jadi kita tunda sementara pemberangkatan karena memang semua negara penempatan juga mengalami pandemi,” tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)