Tidak Jadi ke Jakarta, Pemimpin Oposisi Kamboja Tiba di Malaysia

9 November 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tokoh oposisi Kamboja, Sam Rainsy. Foto: AFP/DOMINIQUE FAGET
zoom-in-whitePerbesar
Tokoh oposisi Kamboja, Sam Rainsy. Foto: AFP/DOMINIQUE FAGET
ADVERTISEMENT
Berbagai rintangan menghalangi tokoh oposisi Kamboja Sam Rainsy untuk pulang ke negaranya. Setelah dicegat di Paris dan dilarang masuk Thailand, Rainsy akhir berhasil mendarat di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Pendiri partai oposisi utama Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) berada di Negeri Jiran diperkirakan untuk transit sebelum berangkat kembali ke negara asalnya. Ia dilaporkan berada di Kuala Lumpur pada Sabtu (9/11).
"Pertahankan harapan, kami ada jalur yang tepat," sebut Rainsy saat menginjakkan kaki di bandara Kuala Lumpur, seperti dikutip dari Reuters.
"Demokrasi akan menang. Demokrasi sudah menang di Malaysia, dan demokrasi akan menang di Kamboja," sambung dia.
Sebelum mendarat di Malaysia, Rainsy sempat dirumorkan akan ke Kamboja lewat Indonesia.
Tokoh oposisi Kamboja, Sam Rainsy. Foto: AFP/DOMINIQUE FAGET
Sam Rainsy merupakan tokoh oposisi Kamboja diasingkan di Paris, Prancis sejak 2015. Musuh bebuyutan PM Kamboja, Hun Sen, itu melarikan diri karena dituduh telah melakukan pencemaran nama baik dan diancam hukuman 5 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Dia dan tokoh oposisi lainnya yang juga mengasingkan diri memang berencana untuk kembali ke Kamboja ketika negara itu memperingati hari kemerdekaan mereka yang jatuh pada 9 November. Mereka kembali lantaran PM Hun Sen telah bertindak semena-mena, yakni menangkap dan menahan 50 aktivis oposisi.
Sam Rainsy cs berencana untuk kembali ke Kamboja melalui jalur darat. Begitu sampai, dia dan para tokoh oposisi lainnya berjanji mengadakan demonstrasi untuk menentang kekuasaan PM Hun Sen.
Juru bicara pemerintah Phay Siphan mengatakan bahwa jika Sam Rainsy kembali, dia akan menghadapi dakwaan yang berat dari pengadilan.
“Jika dia datang untuk menyebabkan kekacauan dan ketidakstabilan, kita akan menghancurkannya,” kata Phay Siphan.
Hun Sen tidak main-main dalam menanggapi rencana Sam Rainsy cs. Di ibu kota Phnom Penh, Kamboja, dia mengerahkan pasukan keamanan untuk berpatroli menggunakan truck pick up pada hari peringatan ke 66 kemerdekaan Kamboja dari Prancis.
ADVERTISEMENT
Polisi bersenjata juga dikerahkan di sepanjang perbatasan Poipet Kamboja yang berseberangan dengan Thailand.
“Kami tidak akan menghentikan orang normal untuk masuk dan keluar, kami hanya menghentikan pemberontak,” kata Juru Bicara Kepolisian Nasional Kamboja, Chhay Kim Khoeun.
Sebelum Sam Rainsy, tokoh oposisi yang juga sekaligus wakil presiden CNRP yakni Mu Sochua sudah terlebih dahulu tiba di Malaysia. Dia tiba pada Jumat (8/11).
Sesaat tiba di Malaysia, Mo Sochua langsung ditahan namun dilepaskan 24 jam setelahnya. Dia pun berencana untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya.
“Kami akan melanjutkan perjalanan kami untuk pulang, 9 November ditandai dalam sejarah sebagai perjuangan kita untuk demokrasi,” tulis Mo Sochua dalam akun twitternya.