Tiga Pendaki Gunung Tampomas Sumedang Tewas karena Hipotermia

3 Maret 2019 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi naik gunung. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi naik gunung. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tiga pendaki Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ditemukan tewas karena terserang hipotermia. Juru bicara Kantor Badan SAR Nasional atau Pencarian dan Pertolongan Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, ketiga korban yang belum teridentifikasi itu pertama kali ditemukan dalam kondisi meringkuk seperti menahan dingin.
ADVERTISEMENT
"Korban MD (meninggal dunia) dikarenakan hipotermia, korban diperkiraan berumur belasan, posisi korban meringkuk sambil menahan kedinginan," kata Joshua dilansir dari Antara, Minggu (3/3.
Ia menuturkan, Basarnas Bandung menerima awal laporan adanya tiga pendaki tersambar petir, kemudian tim gabungan menuju lokasi kejadian untuk membantu evakuasi para korban tersebut.
Hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, kata dia, ditemukan tiga remaja dengan pakaian basah terkujur kaku di tenda. Kemudian, tim gabungan mengevakuasi para pendaki tersebut.
"Info yang didapat dari tim di lapangan korban terkujur kaku di dalam tenda," katanya.
Ia menyampaikan, ketiga korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk mencari tahu identitasnya.
Basarnas, kata Joshua, akan bekerjasama dengan pihak DVI (Disaster Victim Identification) kepolisian untuk mengetahui penyebab kematian tiga pendaki tersebut.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya bekerjasama dengan tim dari kepolisian untuk mencari tahu identitas ketiga korban," katanya.
Joshua mengimbau kepada para pendaki gunung untuk terlebih dahulu mempersiapkan diri yakni selain fisik yang prima juga harus ditunjang dengan perlengkapan peralatan selama berada di alam bebas.
Apalagi saat musim hujan, kata dia, ancaman terserang hipotermia cukup tinggi dan bisa menyerang para pendaki yang berada di ketinggian atau pegunungan.
"Potensi terkena hipotermia akan meningkat ketika pendaki juga mengenakan pakaian basah, kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.
Joshua menyampaikan upaya antisipasi dan penanganan jika terserang hipotermia dengan membawa korban ke dalam tenda agar terhindar dari hembusan angin.
Selanjutnya korban segera mengganti baju yang basah secara perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam sleeping bag untuk menjaga panas tubuh yang tersisa agar tidak terus turun, kemudian bisa melakukan berbagi panas tubuh dengan cara memegang tangan atau memeluknya.
ADVERTISEMENT
"Sadarkan korban, cara menyadarkannya bisa dengan menepuk-nepuk pipi atau dengan memanggil namanya, ketika korban sudah sadar bisa melakukan langkah penanganan korban hipotermia ketika sadar," kata Joshua